Kisah Alvi Kurniawan, Pendaki Hilang di Gunung Lawu Sejak Januari 2019, Belum Ditemukan hingga Kini
Sebelum Andi Sulistiyawan yang ditemukan telah meninggal dunia pada Minggu (5/7/2020) kemarin, ada juga pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Lawu.
Dikutip dari Kompas.com, tim SAR telah melakukan penyisiran di wilayah puncak sampai Pasar Dieng atau Pasar Bubrah.
Pasar Bubrah atau para pendaki biasa menyebut 'pasar setan' merupakan kawasan padang yang ditumbuhi ilalang yang bisa dilalui dari jalur Candi Cetho, jalur di mana Alvin Kurniawan melakukan pendakian.
Sebab, dari informasi yang berhasil dikumpulkan tim SAR dari beberapa saksi sebelum dilaporkan hilang, Alvi terlihat di sekitar Pos 5 dan sekitar Warung Mbok Yem.
Terakhir kali terlihat Alvi Kurniawan mengenakan kaus lengan pendek dan tas selempang kecil.
Pasca-hilangnya Alvi Kurniawan, jalur pendakian di Gunung Lawu saat itu juga ditutup untuk umum.

Penutupan jalur pendakian selain untuk mempermudah upaya pencarian, juga untuk mencegah adanya korban baru.
Pasalnya, beberapa hari terakhir cuaca di puncak Gunung Lawu diguyur hujan disertai angin dan suhu udara yang cukup dingin.
Kemudian, proses pencarian sempat dihentikan sepekan setelah Alvi dinyatakan hilang, yakni pada 8 Januari 2019.
Hal itu sesuai dengan prosedur pencarian korban.
Walau proses pencarian sempat dihentikan, tim tetap melakukan pencarian selama 23 hari.
Terakhir, keluarga Alvi dari Magelang pun datang ke Gunung Lawu dan ikut melakukan pencarian pada Selasa (22/1/2019).
Keluarga sudah melakukan pencarian dengan melibatkan lebih dari 300 relawan dari berbagai kesatuan dan komunitas, anjing pelacak, dan cara lainnya.
Hasilnya pun tetap nihil hingga kini.
Tak ada jejak Alvi Kurniawan sekali pun di lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat terakhir kali ia terlihat.
Ini termasuk kawasan yang sebelumnya terdapat bau menyengat, yang diduga jenazah Alvi.