Virus Corona
Cerita ASN di Banyuwangi Patungan Beras untuk Bantu Warga Terdampak Covid-19
Program ini bersifat sukarela, dengan melibatkan 13 ribu ASN yang ada di Banyuwangi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Banyuwangi Azwar Anas membeberkan sempat alami kendala soal bantuan bagi warga miskin yang terdampak pandemi virus corona atau Covid-19 di daerahnya.
Ia mengatakan sebelum wabah virus corona melanda, ada 35 ribu warga miskin dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang bermasalah.
Baca: Doni Monardo Minta Daerah Siapkan Manajemen Krisis Virus Corona
Padahal, warga yang tidak memiliki NIK akan sulit terdaftar sebagai penerima bantuan.
"Kita sebelum Covid-19 ada PR 35 ribu orang miskin yang NIK bermasalah. Sementara kalau dia nggak punya NIK dia sulit menerima bantuan," kata Azwar dalam diskusi virtual di akun Facebook Tempo Media, Sabtu (30/5/2020).
Kemudian Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan jemput bola.
Hasilnya, 17 ribu dari 35 ribu warga miskin tanpa NIK sudah terdaftar.
Sisanya 18 ribu diurus kemudian tapi ternyata wabah Covid-19 sudah melanda.
Hari demi hari kata Azwar, setiap orang yang merasakan dampak ekonomi terhenti akibat Covid-19 terus bertambah karena perusahaan seperti perhotelan atau pabrik melakukan pengurangan pegawai.
"Nah ini bahaya jumlah semakin besar tentu dana Pemda tidak cukup," tuturnya.
Alhasil, Pemkab Banyuwangi kemudian membuat program "Penggalangan Beras dari ASN".
Program ini bersifat sukarela, dengan melibatkan 13 ribu ASN yang ada di Banyuwangi.
Belasan ribu ASN itu diharapkan bisa memberi sumbangsih berupa beras 10 kilogram, minyak goreng, maupun mi instan untuk dibagikan ke warga miskin yang lebih membutuhkan.
Sebelum puasa, paket sembako itu sudah terkumpul.
Total ada 5.000 paket sembako.
Bahkan terjadi surplus 6 ton beras.
Beras tersebut tidak dibagikan, tapi sebagai cadangan Pemkab Banyuwangi jika ke depan warga terdampak bertambah lagi.
"ASN ini mengumpulkan beras 10 kilogram, minyak goreng, mie dan seterusnya untuk menambal, ini gotong royong," ucap Azwar.
Baca: Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Jatim Tertinggi Lampaui DKI Jakarta
"Ini sejak sebelum puasa kita kumpulkan dan sekarang stok ini terkumpul di masing-masing dinas," tutur Azwar.
"Total ada ribuan paket, 5.000 paket. Contohnya Dinas Pertanian, sekarang terkumpul enam ton beras. Itu tidak kami bagikan tapi jadi cadangan kami ketika ada yang terdampak baru," pungkas dia.