Virus Corona
Buntut Warga Buka Plastik Jenazah Corona dan Gelar Tahlilan: 15 Orang Positif, 1 RW Isolasi Mandiri
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji menyampaikan, terjadi penambahan klaster baru virus corona di Sidoarjo.
"Dari 248, 44 itu reaktif. Besok pagi (Selasa) akan kami lakukan swab," lanjutnya.
Sehingga, satu RW di Sidoarjo ini harus diisolasi agar tidak terjadi penyebaran yang lebih luas.
Baca: Trump Sebut Hydroxychloroquine Ampuh Tangkal Corona, Media AS Mereaksi Sebaliknya
Baca: Update Corona Global Selasa 19 Mei 2020: Total Infeksi 4,89 Juta, India Laporkan 811 Kasus Baru
Baca: Tes Masuk di Politeknik Negeri Tahun Ini Ditiadakan Karena Pandemi Corona
Warga yang dinyatakan reaktif dilarang keluar rumah, sembari menunggu hasil tes swab.
"Kami lakukan isolasi mandiri pada satu RW ini. Mereka yang dinyatakan reaktif, tidak ada yang boleh keluar rumah."
"Kecuali yang dinyatakan negatif, boleh keluar dengan tujuan yang jelas, dan menunjukkan surat keterangan dari RT/RW," jelasnya.
Waktu Kejadian
Dikutip dari Kompas.com, Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Achmad Syaifuddin menyebut, pihaknya terlambat menerima informasi soal warga yang membuka plastik jenazah corona itu.
Warga juga tidak menggunakan prosedur Covid-19 saat memakamkan jenazah.
"Kejadiannya sudah dua pekan yang lalu," ungkapnya, Minggu (17/5/2020).
Dirinya sudah meminta petugas medis untuk melakukan tracing dan membatasi akses keluar masuk desa tersebut.
"Kami akan beri perhatian serius, tim tracing sudah bergerak melakukan tracing terhadap siapa saja yang kontak erat dengan para warga yang dinyatakan positif Covid-19," jelasnya.

Ada 2 Korban Corona
Dikutip dari Suryamalang.com, Senin, pasien corona yang meninggal itu awalnya tidak menunjukkan gejala.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman, korban dimakamkan seperti biasa lalu digelar tahlilan.
“Tidak ada gejala dan tidak ada tanda. Sehingga dimakamkan seperti biasa. Dan sempat digelar tahlilan di rumahnya,” ujar Syaf.