Rabu, 1 Oktober 2025

Biar dapat Sinyal Internet, Sejumlah Mahasiswi di Luwu Harus Belajar di Atas Pohon

Selain masalah signal internet, terkadang mereka harus mencari tempat berteduh ketika hujan deras

Editor: Eko Sutriyanto
Instagram
Demi kuliah secar online, mahasiswa di Dusun Salu Lompo Desa Rante Alang, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, terpaksa harus mencari signal jaringan komunikasi internet di puncak gunung dengan menempuh jarak sekitar 7 km setiap harinya, bahkan harus memanjat pohon agar bisa mendapatkan jaringan internet. Rabu (13/05/2020) 

Sudah sebulan lebih para pelajar di Gunungkidul harus menerapkan proses belajar di rumah alias BDR.

Mereka pun harus memiliki kuota internet untuk bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan guru mereka.

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul sudah mengeluarkan kebijakan untuk meringankan biaya kuota internet pelajar dan guru dengan dana BOS.

Meskipun demikian, pelajar juga harus menghadapi kendala lain.

Seperti yang diungkapkan oleh Sarju, Kepala Desa Petir di Kecamatan Rongkop.

Baca: Pantai di Gunungkidul Ditutup Selama Pandemi Corona, Wisatawan Tetap Nekat Liburan

Satu di antara wilayah pelosok di Gunungkidul ini tergolong sulit untuk menerima sinyal seluler, apalagi jaringan internet.

"Beberapa titik di sini memang belum ada sinyal. Kalau ada itu pun hanya untuk provider tertentu," tutur Sarju dihubungi pada Jumat (08/05/2020).

Selain sedikitnya provider seluler, kondisi geografis wilayah tersebut yang berupa perbukitan kapur atau karst juga menyulitkan warga untuk mendapatkan sinyal.

Alhasil, Sarju mengatakan warga hingga pelajar saat ini sampai harus keluar dusun untuk bisa mendapatkan sinyal.

Tak jarang mereka juga harus menyusuri setapak dan mendaki bukit, agar bisa mendapatkan jaringan internet yang sesuai.

"Para pelajar akan berada di bukit selama beberapa waktu, agar bisa mengikuti pembelajaran secara online," katanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Dusun Petir B, Warisna.

Dusun inilah yang disebut-sebut oleh Sarju, yang turut mengalami sulitnya mendapat sinyal seluler dan jaringan internet.

Warisna menyebut ada sebanyak 21 pelajar jenjang SD hingga SMA di dusun tersebut.

Setiap hari mereka bersama-sama akan menaiki Gunung Temulawak, salah satu bukit yang berada di sisi selatan dusun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved