Tenaga Medis di Bolmong Sulut Ketakutan Sempat Periksa Warga dari Daerah Pendemi, Ini Sebabnya
Memeriksa mereka tanpa APD sangat berisiko sehingga daripada tertular, sejumlah tenaga medis terpaksa pakai cara ekstrem. Memakai jas hujan
Laporan Wartawan Tribun Manado Arthur Rompis
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Tidak adanya alat pelindung diri (APD) mejadi persoalan serius yang dihadapi petugas medis di daerah.
Di antara mereka terpaksa pakai jas hujan.
Kekurangan APD juga dirasakan tim medis di Kabupaten Bolmong.
Akibat APD langka, beberapa tenaga medis sempat ketakutan menangani pasien.
"Terus terang saja kami ketakutan, kita tidak tahu apakah pasien tertular atau tidak," kata Dilapanga seorang tenaga medis di Puskesmas Lolak.
Menurut dia, yang paling ditakuti adalah warga dari daerah pendemi.
Memeriksa mereka tanpa APD sangat berisiko.
Baca: Zona Merah Covid-19 di Kabupaten Batang Meluas ke 6 Kecamatan, 24 Tenaga Medis Positif Corona
Daripada tertular, sejumlah tenaga medis terpaksa pakai cara ekstrem. Memakai jas hujan.
"Daripada harus tertular lebih baik pakai jas hujan," ujar dia.
Sebut dia, untuk saat ini, APD sudah cukup.
Bantuan dari pemerintah dan berbagai elemen masyarakat terus berdatangan.
Kadis Kesehatan Bolmong Erman Paputungan menyebut ketersediaan APD di Bolmong dalam kategori aman.
"Memang dari segi jumlah masih kurang, tapi masih cukup untuk melayani pasien yang ada saat ini," katanya.
Erman membeber, akhir - akhir ini, bantuan APD mengalir dari sejumlah pihak. Mereka sangat terbantu.
Baca: Pantas Rasanya Enak, Rupanya Begini Cara Restoran Manado Membuat Bakwan Jagung Gurih dan Renyah
"Ada dari perusahaan, lembaga serta elemen masyarakat lainnya, ini sangat membantu kami " kata dia.