Mahasiswa Unila Nyambi Jadi Driver Ojol Diduga Terpapar Covid-19

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG -- Virus Corona atau covd-19 dikabarkan menjangkit ke seorang mahasiswa di Lampung.

Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang nyambi jad driver ojek online diduga tertular virus mematikan tersebut.

 Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Unila dr Asep Sukohar membenarkan ada mahasiswanya yang diduga terjangkit corona.

Asep yang juga menjabat wakil rektor bidang umum dan keuangan ini mengaku mendapatkan informasi tersebut pada Kamis (16/4/2020) lalu.

Asep menuturkan, mahasiswa tersebut sudah diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), termasuk kedua orangtuanya.

"Unila sudah berkoordinasi. Kita telah memberikan dorongan moril kepada keluarga mahasiswa tersebut dengan pemberian masker hingga vitamin kemarin pagi," kata Asep saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Minggu (19/4/2020).

Menurut Asep, berdasarkan hasil tracing, mahasiswa yang juga berprofesi sebagai pengemudi ojek online ini diduga telah melakukan kontak dengan beberapa orang.

Bahkan, ia disebut juga pernah masuk ke lingkungan kampus.

Baca: Buka Sejumlah Fasilitas Umum, Korea Selatan Perlonggar Kebijakan Social Distancing

Baca: Vitamin D Jadi Kunci Agar ASI Busui Tidak Berkurang Saat Puasa

Baca: Bongkar Masa Lalu Raffi Ahmad, Merry: Sekarang Kalau Masih Macam-macam, Saya yang Pukul Duluan

Baca: Wisatawan Sepi, Singa di Taman Nasional Ini Bisa Tiduran di Jalan

"Hasil tracing lanjutan menunggu dari tim. Besok sore bisa diketahui hasilnya," tutur pria yang juga menjabat ketua IDI Lampung ini.

Sebelumnya, Universitas Lampung digegerkan dengan adanya informasi seorang mahasiswa berjenis kelamin laki-laki terjangkit corona.

Informasi tersebut beredar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp yang diterima Tribunlampung.co.id, Minggu (19/4/2020).

Dalam pesan itu disebutkan bahwa mahasiswa tersebut pada Rabu (15/4/2020) lalu masih terlihat di kampus.

Lalu pada Jumat (17/4/2020) hasil tes swab dinyatakan positif Covid-19.

"Bagi yang bersangkutan dan keluarga, bagi yang kenal ini malah harus bantu menyemangatinya agar mampu melewati masa sulit melawan penyakit ini," tulis pesan tersebut.

Selanjutnya, dikatakan jika ada yang pernah berkontak atau berada satu ruangan dengan mahasiswa tersebut agar tidak panik.