Minggu, 5 Oktober 2025

Carmi Akhirnya Kembali ke Cirebon Setelah 31 Tahun Hilang Kontak Selama Jadi TKW di Arab Saudi

Carmi tiba di rumahnya di Blok Rawaurip, Desa Kalibangka, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, pada Jumat (10/4/2020) siang.

Editor: Dewi Agustina
TribunMataram Kolase/ Instagram/ Kompas.com (MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)
Ilyas (85) dan Warniah (75), menangisi Carmi, putri pertamanya yang menjadi TKW dan juga belum kunjung pulang kampung setelah 31 tahun menjadi buruh migran. Keduanya serta sanak keluarga memohon pada pemerintah membantu dan memulangkan Carmi. 

Pada 28 Agustus 2019 keberadaan Carmi ditemukan KBRI Arab Saudi, dan baru bisa pulang ke Tanah Air kemarin.

Ilyas (85) dan Warniah (75), menangisi Carmi, putri pertamanya yang menjadi TKW dan juga belum kunjung pulang kampung setelah 31 tahun menjadi buruh migran. Keduanya serta sanak keluarga memohon pada pemerintah membantu dan memulangkan Carmi.(MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)
Ilyas (85) dan Warniah (75), menangisi Carmi, putri pertamanya yang menjadi TKW dan juga belum kunjung pulang kampung setelah 31 tahun menjadi buruh migran. Keduanya serta sanak keluarga memohon pada pemerintah membantu dan memulangkan Carmi.(MUHAMAD SYAHRI ROMDHON) ((MUHAMAD SYAHRI ROMDHON))

Gaji Carmi Tak Pernah Diberikan

Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh Arab Saudi, Sa'dullah Affandy, menyebut bahwa pihaknya akan menempuh jalur hukum bila gaji Carmi, TKW asal Kabupaten Cirebon tidak dibayarkan.

Sa'dullah mengatakan, pihak majikan beberapa waktu lalu telah mendatangi KBRI Riyadh terkait pelunasan gaji dan meminta tempo waktu selama dua bulan untuk melunasi seluruh gaji Carmi.

"‎Katanya, majikan Carmi mau menjual kebun kurma dan aset," kata Sa'dullah saat dihubungi, Jumat (13/9/2019).

Baca: Kemiripan Gaya Pidato Jokowi dan PM Singapura soal Wabah Corona, Percaya akan Kepatuhan Masyarakat

‎Dalam surat perjanjian yang telah dibuat, kata Sa'dullah, bila dalam waktu dua bulan majikan tidak membayar seluruh gaji, maka pihak KBRI akan memproses secara hukum negara Arab Saudi.

"Kalau sampai pulang sebelum dibayarkan nantinya pas pulang nagih-nagih, harus tuntas dahulu," katanya.

‎Tak hanya Carmi, kata Sa'dullah, ada ratusan TKW asal Indonesia yang saat ini berada di Rumah Harapan Masyarakat (Ruhama) KBRI Riyadh, namun dengan bermacam-macam kasus.

"Waktu itu Pak Kedubes ngobrol langsung dengan TKW, termasuk Carmi. Bahkan beberapa di antaranya bernasib sama," katanya.

Keluarga sujud syukur setelah mengetahui Carmi telah ditemukan oleh petugas KBRI di Riyadh Arab Saudi (Kompas.com)
Keluarga sujud syukur setelah mengetahui Carmi telah ditemukan oleh petugas KBRI di Riyadh Arab Saudi (Kompas.com) (kompas.com)

Pada Kamis malam (12/9/2019), Sa'dullah berkunjung ke rumah keluarga Carmi di Blok Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, untuk menceritakan kondisi Carmi.

‎Ayah kandung Carmi, Ilyas, menuturkan, kalau ia sangat bahagia kedatangan tamu dari KBRI Riyadh Arab Saudi, karena menyampaikan bahwa anak kandungnya tersebut sudah ditemukan serta dalam kondisi baik.

Ia pun berharap, anaknya tersebut segera pulang kembali Indonesia dan dapat kembali berkumpul bersama keluar‎ga, karena keluarga pun sempat putus asa terkait keberadaan Carmi.

"Setelah gajinya dibayarkan, segera pulang ke rumah. Lewat telepon saja sudah bahagia, apalagi nanti ketemu," katanya.

Baca: China Bikin Alat yang Bisa Mengonfirmasi Positif Covid-19 dalam 45 Menit

Carmi berangkat ke Arab Saudi dibantu oleh salah satu orang di Desa Rawaurip, juga melalui jasa pemberangkatan tenaga kerja untuk keluar negeri, yakni PT Umah Sejati Alwidah Jaya Sentosa, namun sayangnya, perusahaan tersebut sudah sejak lama tutup.

Lahir pada 4 Mei 1971 di Kabupaten Cirebon, Carmi berangkat setahun setelah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) pada tahun 1987 dan pada 1988, Carmi meminta izin kepada ayahnya untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarga dengan cara menjadi TKW.

Ilyas (baju batik) bersama Warniah (di sampingnya), dan Sofiyudin serta Eti sujud syukur di rumahnya, di Desa Rawa Urip, Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, Senin (2/9/2019). Mereka mengungkapkan syukur, putri pertamanya telah berhasil ditemukan setelah 31 tahun meninggalkan rumah dan tidak pernah bertemu.(MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)
Ilyas (baju batik) bersama Warniah (di sampingnya), dan Sofiyudin serta Eti sujud syukur di rumahnya, di Desa Rawa Urip, Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, Senin (2/9/2019). Mereka mengungkapkan syukur, putri pertamanya telah berhasil ditemukan setelah 31 tahun meninggalkan rumah dan tidak pernah bertemu.(MUHAMAD SYAHRI ROMDHON) (.(MUHAMAD SYAHRI ROMDHON))
Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved