Virus Corona
Seiring Pandemi Virus Corona, Jumlah Pasien Gangguan Jiwa di Bali Meningkat
Tidak hanya ketakutan terhadap wabah virus tersebut yang membuat masyarakat cemas, melainkan dampak ekonomi sehingga berpotensi akibatkan depresi.
Mereka yang konsultasi ke psikiater, lanjut Basudewa, bukan karena takut akan covid 19, melainkan cemas karena memikirkan nasib mereka kedepan karena dampak ekonomi.
"bukan karena covidnya. Tapi berkaitan dengan masa depan. Misalnya paket-paket simulasi presiden. Bayar tanggungjawabnya.
Itu yang lebih banyak. Penyebabnya cemas karena tidak bisa bayar hutang. Akhir bulan harus mikir itu. Ada gitu," kata Basudewa.
Basudewa mengungkap bahwa kebanyakan yang cemas tidak langsung mengalami gangguan kejiwaan, melainkan gangguan fisik akibat pikiran yang terus tegang.
"Yang sekarang gejalanya lemes, maghnya kambuh, tidak bisa tidur, sesak takut kena covid padahal itu dia terlalu banyak mikir bisa bayar hutang gak, bisa bekerja untuk keluarga gak, gimana nih kondisi Bali begini. Biasanya ke fisik dulu," terangnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Fenomena Pasien Gangguan Jiwa di Bali Meningkat Semenjak Wabah Corona, Begini Ungkap Psikater