Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Orderan Sepi karena Corona, Driver Ojol Terharu Sering Dapat Makanan Gratis dari Pelanggan

Seorang driver ojol mengaku terharu sering mendapat makanan gratis dari pelanggan saat pesanannya sepi akibat wabah virus corona.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Tiara Shelavie
Dokumen Pribadi/Fatawa Toni Obenk
Seorang driver ojol mengaku terharu sering mendapat makanan gratis dari pelanggan saat pesanannya sepi akibat wabah virus corona. 

"Secara berkala kami belikan, karena susahnya stok barang yang dibutuhkan jadi begitu terkumpul uangnya, kami langsung cari toko yang menyediakan barang dengan harga tidak terlalu mahal," kata dia.

Baca: Selain Masyarakat Miskin, BLT Juga Dialokasikan untuk Pengemudi Ojol dan Pegawai Mal

"Karena banyak sekali toko yang menjual barang di atas harga pasaran," sambungnya.

Fatawa menyebutkan, seluruh APD tersebut nantinya akan disalurkan ke rumah sakit pada Minggu (29/3/2020) mendatang.

Lebih lanjut, Fatawa menuturkan, dirinya berharap setiap orang dapat mengambil hikmah dari wabah virus corona ini sebagai momen saling berbagi.

Driver Ojol di Yogyakarta Galang Dana untuk Tenaga Medis
Merasa banyak mendapat bantuan dari masyarakat saat sepi order akibat virus corona, para driver ojol menggalang dana untuk tenaga medis.

"Semoga musibah ini cepat berlalu dan kita dapat mengambil pelajaran bahwa momen ini adalah momen untuk saling berbagi, berbagi sesuai kapasitas dan kemampuan," tutur Fatawa.

"Khususnya untuk ojol, kita tidak bisa banyak mengeluarkan uang, tapi kita coba turun ke jalan untuk membantu," sambungnya.

Kebijakan Gubernur DIY Terkait Corona

Diberitakan TribunJogja.com, Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Raja Keraton Yogyakarta dan Gubernur DIY memberikan keterangan resminya terkait penanganan virus corona di Yogyakarta.

Sultan mengatakan, di masa tanggap darurat bencana virus corona ini, masyarakat harus menghadapinya dengan sikap sabar, tawakal, tulus, ikhlas, pasrah lahir batin, disertai ikhtiar yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, ia menuturkan, situasi saat ini memang berbeda dengan bencana gempa tahun 2006 yang kasat mata.

Baca: Semula Dijadwalkan April, Pembebasan Lahan Proyek Tol Yogyakarta-Solo Dipastikan Mundur

"Virus corona itu jika memasuki badan, tidak bisa kita rasakan dan menyerangnya pun tak terduga-duga.

Menghadapi hal itu, kita selayaknya bisa menjaga kesehatan.

Laku prihatin dan juga wajib menjalankan aturan baku dari sumber resmi yang terpercaya," tuturnya, Senin (23/3/2020) lalu.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X. Saat Pemprov Jawa Tengah sudah memberlakukan setiap sekolah liburkan siswanya terkait ramai wabah Corona, Yogyakarta ternyata tak melakukan hal serupa.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X. Saat Pemprov Jawa Tengah sudah memberlakukan setiap sekolah liburkan siswanya terkait ramai wabah Corona, Yogyakarta ternyata tak melakukan hal serupa. (Tangkap Layar Youtube/KOMPASTV)

Selanjutnya, strategi mitigasi non alam di DIY, diungkapkan Sultan belum menerapkan lockdown melainkan calmdown untuk menenangkan batin dan menguatkan kepercayaan diri agar eling (mengingat) dan waspada.

Ia pun berharap, dengan adanya kewaspadaan melalui kebijakan calmdown, mampu memperlambat persebaran pandemi virus Corona.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved