Virus Corona
Dinkes Lampung Ambil Sampel Swab 9 Anggota Keluarga Pasien 01 Covid-19 di Lampung
Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung telah melaksanakan penyemprotan cairan disenfectant di rumah pasien 01 covid-19 di Lampung.
Edwin menjelaskan tujuh orang yang merupakan pegawai Puskesmas Simpur tersebut dirumahkan mulai Kamis (19/3/2020).

"Ada tujuh petugas yang menangani pasien itu di Puskesmas Simpur. Mulai hari ini (Kamis), mereka dirumahkan dan dikarantina secara mandiri," katanya, Kamis.
Pihaknya memberikan izin kepada ketujuhnya untuk tidak bekerja. Tim akan memantau mereka dalam 14 hari ke depan.
"Dokter dua orang, petugas laboratorium dua orang, petugas bagian pendaftaran dua orang, serta perawat satu orang. Tujuh petugas ini kami berikan dispensasi untuk tidak bekerja. Mereka ini termasuk Orang Dalam Pengawasan (ODP), termasuk keluarganya," jelas Edwin.
Baca: Cara Membuat Hand Sanitizer Sesuai Petunjuk WHO, Ada 2 Formula yang Bisa Dipilih
Baca: Rapid Test Covid-19, Ganjar Pranowo Prioritaskan Solo dan Semarang
"Jadi, sebelum dinyatakan positif (corona), pasien tersebut sempat datang ke Puskesmas Simpur. Makanya, seluruh pegawai yang menangani pasien tersebut kami rumahkan. Tidak boleh masuk dulu," sambungnya.
Dalam 14 hari ke depan, tim Diskes Bandar Lampung akan melihat perkembangan tujuh orang ini.
"Kami lihat dulu selama 14 hari ke depan. Terhadap yang sakit, kami akan ajukan ke diskes provinsi supaya diadakan uji lab. Dari sana nanti diketahui langkah-langkah apa yang akan kami ambil. Mungkin kami akan mencari orang-orang yang mereka temui selama di Lampung," papar Edwin.

Satu PDP Dirujuk
Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RS Belleza sudah dirujuk ke RSUDAM.
Hal ini dibenarkan Manager Umum RS Belleza Kedaton Sutikno, Rabu.
"Kami telah merujuk satu Pasien Dalam Pengawasan ke RSUDAM tadi malam (Rabu 18 Maret malam) sekitar pukul 20.00 WIB," katanya.
Sutikno menyatakan sampai saat ini hanya ada satu PDP di RS Belleza.
Proses dirujuknya satu PDP tersebut, jelas dia, atas permintaan keluarga.
"Setahu saya, di RS kami hanya ada satu pasien (berstatus PDP). Prosedurnya memang harus dirujuk ke RSUDAM dan atas permintaan keluaraga demi keselamatan serta kenyamanan," ujarnya.
Baca: Sosoknya Viral karena Semangat Tangani Corona, dr Handoko Ungkap Cerita ke Ganjar Pranowo
Baca: Tak Sekadar Social Distancing, Menhan Israel Naftali Bennett Minta Jaga Kontak dengan Orang Tua
Satu Pegawai Terminal