Diduga Tertimbun Longsor, Ajengan Didi Gagal Ditemukan, Rumah Omah Kini Sepi Tak Ada yang Mengaji
Hingga menjelang Jumatan, Ajengan Didi tak pulang juga. Pihak keluarga akhirnya menyimpulkan korban tertimbun.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNNEWS,COM, TASIKMALAYA- Keluarga merasa kehilangan akibat meninggalnya Ajengan Didi (63) yang tertimbun tanah longsor di Kampung Palasari, Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (28/2) pagi.
Walau tim SAR gabungan sudah berupaya mencari jasad korban selama tujuh hari, jasad Ajengan Didi tak ditemukan.
Pencarian jasad Ajengan Didi itu terkendala tebalnya material longsoran hingga lima meter dan titik pasti keberadaan korban tak diketahui.
Setelah usaha selama tujuh hari tak membawa hasil dan sesuai aturan, pencarian jasad Ajengan Didi pun dihentikan.
Baca: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hari Ini: 10 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat
Baca: 6 Orang Positif Virus Corona, 2 Pasien Baru Stabil, Tidak Demam hingga Tidak Batuk dan Pilek
Baca: Polwan di Bogor Ini Jabat Kanit Reskrim, Pernah Dikira Ibu-ibu Majlis Taklim Sampai Dibentak Warga
Salah satu sosok yang merasa paling kehilangan adalah nenek Omah Sopiah (95), uwak korban.
Pasalnya, rumah nenek Omah setiap hari dijadikan tempat mengaji anak-anak yang diajari Didi. Kini rumah Omah jadi sepi.
"Unggal dinten Didi ngajarkeun ngaji ka barudak di dieu. Mani kaleungitan pisan(Setiap hari, Didi mengajar mengaji kepada anak-anak di rumah nenek. Nenek merasa sangat kehilangan)," kata Omah menahan tangis, Minggu (8/3/2020).
Nenek Omah yang tampak masih bugar pada usianya yang sudah lanjut ini, mengaku masih terngiang dengan suara almarhum yang khas saat mengajari anak-anak mengaji. Didi pun tidak pernah keras mengajari anak-anak.
"Sekarang rumah nenek menjadi sepi. Nenek sedih tapi ikhlas karena sudah takdir Allah. Nenek juga jadi kesepian," ujar Omah dalam Bahasa Sunda, dan tampak tak kuasa menahan air matanya.
Didi tertimbun longsor saat memeriksa air menuju sawah garapannya. Seusai solat subuh, ia pamit kepada keluarga.
Bencana longsor pun menerjang di lokasi Didi mengontrol air, sekitar pukul 05.30.
Keluarga terkejut dan khawatir Didi ikut tertimbun. Mereka sempat berharap Didi selamat dan pulang ke rumah.
Hingga menjelang Jumatan, Ajengan Didi tak pulang juga. Pihak keluarga akhirnya menyimpulkan korban tertimbun.
Sejak itu pun upaya pencarian dilakukan tim SAR gabungan. Namun hingga hari ketujuh belum juga ditemukan, tim akhirnya menghentikan pencarian sesuai aturan. Namun kegiatan pemulihan lokasi longsor terus berlanjut. (Firman Suryaman)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ajengan Didi Tertimbun Longsor di Tasikmalaya & Pencariannya Dihentikan, Omah Menahan Tangis