Mbah Taslimah dan Suami Kagum Kompor Pellet Kayu Tak Keluarkan Asap
PT Energy Management Indonesia (Persero) mengenalkan pemanfaatan wood pellet atau pellet kayu di Kabupaten Semarang.
"Belum lagi untuk memperbaiki kompor jika ada kendala cukup susah."
"Akhirnya kami menggunakan kayu bakar meskipun harus mencari dan banyak asap."
"Kayu bakar tak perlu keluar uang untuk beli," tambah dia.
Hal senada juga dikatakan warga Dusun Kaliwaru, Kelurahan Kampung, Kecamatan Ngawen, Gunung Kidul, Kamini.
Ia berharap, program uji coba wood pellet sebagai alternatif energi bersih dapat segera direalisasikan.
Kamini mengaku, sudah dua bulan ini ia menggunakan elpiji 3 kg untuk memasak.
"Cuma kadang saya takut karena di berita banyak kasus meledak. Saya berharap wood pellet ini bisa digunakan masyarakat banyak," kata dia.
Sementara Kepala Dusun Kaliwaru, Sumarlang berharap adanya bantuan pemerintah (subsidi) agar penyediaan wood pellet sebagai energi alternatif dapat dikembangkan di kampung dan desa.
Mengingat, potensi ketersediaan bahan baku wood pellet di desa berlimpah.
"Tadi saya amati, penggunaan pellet kayu ini sangat efisien."
"Supaya masyarakat mau pakai, ada baiknya ini juga disubsidi."
"Apalagi pabriknya bisa dibangun di sini."
"Di sini banyak kayu dan potensi bahan baku untuk pellet", jelas Sumarlan.
Direktur Utama PT EMI (Persero), Andreas Widodo berharap, dengan program Multiple Household-Fuel Options tersebut masyarakat bisa menggunakan energi bersih yang raw materialnya berasal dari lokasi setempat.
Selain itu juga diproses oleh pabrik di lokasi tersebut, dan dikelola bersama dengan elemen perekonomian setempat seperti BUMD, BUMDes dan Koperasi.