Tragedi Susur Sungai
Kesedihan Sang Ayah, Hingga Sabtu Siang Zahra Imelda Belum Ditemukan
Hingga Sabtu (22/2/2020) siang ini, keluarga Zahra Imelda masih berada di Puskesmas Turi.
Penyidik kepolisian dari Polres Sleman dan Polda DIY telah memeriksa sebanyak 6 orang pembina pramuka SMPN 1 Turi, Sleman.
Penyidikan dilakukan pascakecelakaan yang menimpa ratusan anggota pramuka yang melaksanakan susur sungai di Kali Sempor, Sleman pada Jumat (21/2/2020) kemarin.
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto juga mengatakan mereka telah memeriksa Kwartir Daerah, terkait standar operasional prosedur pelaksanaan Pramuka yang memiliki risiko tinggi.
Baca: BMKG: Peringatan Dini Besok, Minggu 23 Februari 2020, Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah
Baca: Sikap Noah ke BCL Curi Perhatian saat Ziarah ke Makam Ashraf Sinclair, Berusaha Saling Menguatkan
"Kita sudah lakukan pemeriksaan kwartir daerah tentang bagaimana SOP pelaksaan Pramuka yang punya risiko tinggi. Sementara pembina pramuka yang sudah diperiksa sebanyak 6 orang. Pembina yang yang diperiksa yang terlibat dalam kegiatan Pramuka kemarin," katanya saat jumpa pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/2/2020).
Penyidik juga nantinya akan mengambil keterangan dari peserta susur sungai.
Namun pihaknya perlu berhati-hati, karena kondisi peserta yang masih trauma.
"Penyidikan kami lakukan secara hati-hati dan tidak terburu-buru. Karena saksi-saksi atau pihak yang terlibat statusnya jelas dan keberadaannya juga jelas,"terangnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum bisa memberikan hasil pemeriksaan. Pihaknya pun belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Kepala Sekolah Tidak Tahu
Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Titik Nurdiana mengaku tak tahu terkait kegiatan susur sungai yang dilakukan para siswanya dalam kegiatan pramukn yang dilaksanakan di Kali Sempor.
Baca: Merasa Tak Layak Lagi, 231 Penerima Bantuan PKH Langsa Mundur
Baca: Banjir Tangis, Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi Dimakamkan Tepat di Hari Ultah, Ayah Angkat Bicara
Tutik mengatakan Pramuka memang menjadi kegiatan rutin sekolah, yang menjadi ekstrakurikuler di SMPN 1 Turi.
Pembina Pramuka pun merupakan guru SMPN 1 Turi.
"Kegiatan Pramuka memang rutin setiap hari Jumat, dari pukul 14.00 sampai 15.30. Ada tujuh pembina yang ikut dalam kegiatan susur sungai. Semuanya adalah guru SMPN 1 Turi," kata Titik Nurdiana saat jumpa pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/2/2020).
Ia melanjutkan, pembina tidak berkoordinasi dengan kepala sekolah dalam pelaksanaan susur sungai.
"Kebetulan saya baru satu setengah bulan menjabat kepala sekolah, kegiatan Pramuka melanjutkan dari program lama. Jujur saya tidak tahu ada kegiatan susur sungai," lanjutnya.