Selasa, 7 Oktober 2025

Berita Viral

Siswi SMP Korban Bully di Purworejo Satu-satunya Murid Perempuan di Kelas, Ini Kata Kepala Sekolah

Kepala Sekolah prihatin tiga pelaku perundungan terhadap siswi di SMP Muhammadiyah Butuh yang masih dibawah umur ini harus menjalani proses hukum.

Editor: Miftah
Tribun Jateng
Bully SMP Purworejo 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus perundungan terhadap siswi di sebuah SMP di Purworejo, Jawa Tengah menyedot perhatian publik.

Kepala Sekolah, Ahmad prihatin terhadap tiga pelaku yang masih dibawah umur ini harus menjalani proses hukum.

Menurut Ahmad , ketiga pelaku memang dikenal nakal.

Kemudian, korban yakni CA yang kini duduk di kelas 8 merupakan murid perempuan satu-satunya di kelas dengan total siswa sebanyak 6 orang.

Sehingga, CA harus bergaul dengan teman-teman kelasnya yang semuanya laki-laki.

Baca: Ganjar Bujuk Siswi Korban Bullying di Purworejo Pindah ke SLB: Semua Biaya dari Kami

"Siswanya 6, 5 laki-laki, 1 cewek (CA)," ungkap Ahmad.

Ahmad menginginkan kasus perundungan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan saja.

Ditemui TribunJateng, Kepala Sekolah di SMP yang ada pembullyan mengatakan peristiwa perundungan CA terjadi di luar sepengetahuan pihak sekolah.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Butuh mengatakan peristiwa perundungan CA terjadi di luar sepengetahuan pihak sekolah. (Kolase TribunNewsmaker - YouTube Tribun Jateng dan Facebook)

Ia juga berharap tiga siswa yang menjadi tersangka tersebut bisa melanjutkan sekolahnya.

"Kami berharapnya selesai kekeluargaan, pendidikan mereka harus tetap berlangsung," kata Ahmad, dikutip dari TribunJateng.com, Sabtu (15/2/2020).

Ahmad memaparkan saat ini kelas tersebut menjadi sepi setelah tiga tersangka tersebut absen untuk menjalani proses hukum.

Sementara itu, korban tak mau lagi masuk sekolah setelah peristiwa perundungan tersebut.

Baca: UPDATE Kasus Bullying Siswi Disabilitas di Purworejo, Ganjar Fasilitasi Pindah SMP, Pelaku Diperiksa

Namun, Ahmad menyebut proses belajar mengajar di sekolah tersebut tak akan berhenti.

Ahmad mengatakan, kasus ini tidak akan menghentikan aktivitas pendidikan di sekolahnya.

Menurutnya, sedikit atau banyak jumlah siswa hanyalah soal kuantitas.

Pihaknya berkomitmen untuk terus berusaha meningkatkan kualitas siswa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved