Berita Viral
Siswi SMP Korban Bully di Purworejo Satu-satunya Murid Perempuan di Kelas, Ini Kata Kepala Sekolah
Kepala Sekolah prihatin tiga pelaku perundungan terhadap siswi di SMP Muhammadiyah Butuh yang masih dibawah umur ini harus menjalani proses hukum.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus perundungan terhadap siswi di sebuah SMP di Purworejo, Jawa Tengah menyedot perhatian publik.
Kepala Sekolah, Ahmad prihatin terhadap tiga pelaku yang masih dibawah umur ini harus menjalani proses hukum.
Menurut Ahmad , ketiga pelaku memang dikenal nakal.
Kemudian, korban yakni CA yang kini duduk di kelas 8 merupakan murid perempuan satu-satunya di kelas dengan total siswa sebanyak 6 orang.
Sehingga, CA harus bergaul dengan teman-teman kelasnya yang semuanya laki-laki.
Baca: Ganjar Bujuk Siswi Korban Bullying di Purworejo Pindah ke SLB: Semua Biaya dari Kami
"Siswanya 6, 5 laki-laki, 1 cewek (CA)," ungkap Ahmad.
Ahmad menginginkan kasus perundungan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan saja.

Ia juga berharap tiga siswa yang menjadi tersangka tersebut bisa melanjutkan sekolahnya.
"Kami berharapnya selesai kekeluargaan, pendidikan mereka harus tetap berlangsung," kata Ahmad, dikutip dari TribunJateng.com, Sabtu (15/2/2020).
Ahmad memaparkan saat ini kelas tersebut menjadi sepi setelah tiga tersangka tersebut absen untuk menjalani proses hukum.
Sementara itu, korban tak mau lagi masuk sekolah setelah peristiwa perundungan tersebut.
Baca: UPDATE Kasus Bullying Siswi Disabilitas di Purworejo, Ganjar Fasilitasi Pindah SMP, Pelaku Diperiksa
Namun, Ahmad menyebut proses belajar mengajar di sekolah tersebut tak akan berhenti.
Ahmad mengatakan, kasus ini tidak akan menghentikan aktivitas pendidikan di sekolahnya.
Menurutnya, sedikit atau banyak jumlah siswa hanyalah soal kuantitas.
Pihaknya berkomitmen untuk terus berusaha meningkatkan kualitas siswa.