Ganjar Bujuk Siswi Korban Bullying di Purworejo Pindah ke SLB: Semua Biaya dari Kami
Ganjar Pranowo mengaku tengah membujuk siswi SMP yang menjadi korban bullying ketiga temannya di Purworejo untuk pindah sekolah.
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku tengah membujuk siswi SMP yang menjadi korban bullying ketiga temannya di Purworejo untuk pindah sekolah.
Upaya Ganjar tersebut untuk membantu korban melanjutkan pendidikannya ke sekolah berkebutuhan khusus yang memfasilitasi kebutuhannya.
Nantinya, biaya pendidikan korban perundungan tersebut akan ditanggung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Rayuan kita sampai tadi malam Insya Allah 80 persen berhasil. Saya kepingin karena korban ini berkebutuhan khusus, sekolahnya yang bisa memfasilitasi itu," kata Ganjar, dikutip dari Kompas.com, Jumat (14/2/2020).
"Maka nanti masuknya sekolah luar biasa (SLB). Sudah dicarikan tempat kos dan sekolahnya," jelasnya.
Baca: Gubernur Ganjar Pranowo Bujuk Siswi SMP di Purworejo Korban Bully Pindah Sekolah, Ini Iming-imingnya
Baca: UPDATE Kasus Bullying Siswi Disabilitas di Purworejo, Ganjar Fasilitasi Pindah SMP, Pelaku Diperiksa
Sebelumnya, Ganjar mengusulkan sekolah yang menjadi lokasi perundungan tersebut ditutup atau dilebur dengan sekolah lain.
Sebab, sekolah tersebut perlu dilakukan evaluasi terkait tata kelola dan regulasi sistem pendidikannya.
"Sekolah ini kan punya swasta ya, kita sudah komunikasikan," katanya.
"Tapi rasa-rasanya dengan jumlah siswa yang sedikit memang perlu dievaluasi."
"Apakah sistem pendidikan sudah layak, manajemen sudah betul dan gaji gurunya sudah UMK atau belum," jelas Ganjar.
Menurutnya, akan timbul efek yang lebih buruk jika tata kelola sekolah tersebut tidak diperbaiki.
"Nanti efeknya ngeri kalau tata kelolanya tidak baik," ungkapnya.
"Maka kita dorong kepada induk organisasinya untuk memberikan rekomendasi apakah sekolah itu perlu ditutup atau dimerger," imbuh Ganjar.

Mengutip TribunJateng.com, Pemprov Jateng akan menanggung biaya pendidikan korban di SLB, karena kondisi ekonomi orangtua korban yang diketahui kurang mampu.
"Karena ini bapaknya buruh, kami menjamin agar pendidikannya bisa berjalan dan masa depannya bisa baik. Biaya dari kami semuanya, kami yang menjamin," ungkap Ganjar.