Pilkada Serentak 2020
Meraba Pertarungan Wali Kota Solo 2020, Pengamat: Ada Kemungkinan Usungan PDIP Lawan Kotak Kosong
Pemilihan Wali Kota Solo dalam Pilkada Serentak 2020 dinilai akan menjadi jalan mulus bagi usungan PDIP. Kemungkinan melawan kotak kosong terbuka.
TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan Wali Kota Solo dalam Pilkada Serentak 2020 dinilai akan menjadi jalan mulus bagi usungan PDIP.
Kemungkinan PDIP melawan kotak kosong pun disebut bisa saja terjadi.
Perhatian publik terfokus pada menantikan kepada siapa rekomendasi PDIP akan turun.
Gibran Rakabuming Raka, Achmad Purnomo, dan Teguh Prakosa bersaing untuk menjadi calon wali kota dan calon wakil wali kota.
Pengamat politik dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Riewanto menyebut Gibran menjadi yang berpeluang untuk mendapatkan rekomendasi sebagai Calon Wali Kota Solo dari PDIP.
"Kalau calon wali kota yang paling kuat pastilah Gibran," ungkap Agus saat dihubungi Tribunnews, Rabu (12/2/2020).

Baca: Golkar Siap Usung Gibran Rakabuming di Pilkada Solo 2020, Ace Hasan: Potensi Elektabilitasnya Tinggi
Sementara itu calon wakil wali kota antara Purnomo dan Teguh.
"Ini sekarang sudah bicara siapa lawan tanding di Pemilihan Wali Kota," ujarnya.
Lawan kontestan usungan PDIP disebut Agus dapat berasal dari dua pihak.
"Satu independen, yang kedua koalisi parpol," ujarnya.
Menurut Agus, koalisai parpol di luar PDIP kemungkina besar tidak ada.
"Semua partai bilang mau dukung Gibran," ujarnya.
Baca: Rudy Tiba-tiba Menangis saat Dapat Kejutan Ulang Tahun dari Kader PDI-P Solo
"Bahkan Gerindra bilang kalau PDIP nggak nyalonkan, saya yang nyalonkan," imbuhnya.
Meski PAN dan PKS belum ada pernyataan resmi soal dukungannya untuk Gibran, koalisi keduanya disebut Agus tak akan cukup menandingi.
"Jadi untuk lawan koalisi partai di luar PDIP, sudah tidak ada," ungkap Agus.
Sementara itu, untuk jalur independen Agus menilai sosok yang maju masih kalah dibanding calon-calon yang ada.
"Independen yang maju saya lihat bukan tokoh yang memiliki nama besar," ujarnya.
Agus menuturkan, ada kemungkinan calon dari PDIP akan menghadapi kotak kosong dalam Pilkada Solo 2020.
"Nah, kalau independen tak memenuhi syarat, musuhnya ya nggak ada lagi. Musuhnya nanti kotak kosong," ucapnya.
Soal Calon Wali Kota
Sementara itu, dari kaca mata Agus, antara Achmad Purnomo yang tengah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan Teguh Prakosa.
"Kalau dibaca siapa yang punya kapital ekonomi dan politik ya Pak Purnomo. Masalahnya apakah mau Pak Purnomo jadi wakil lagi?" ungkapnya.
Menurut Agus, kembali menjadi wakil adalah pilihan yang sulit diterima Purnomo.
"Masak mau jadi wakil selama tiga kali, kan nggak mungkin," imbuh Agus.

Agus menilai keinginan Purnomo untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo berat diwujudkan.
"Maunya kan wali kota, kan gitu. Tapi (calon) wali kota terkuat Gibran, kemungkinan besar dia tidak mau (jadi wakil)," ujar Agus.
Akan tetapi, ia menilai langkah poilitik yang dinamis tidak bisa diprediksi.
"Kalau dipaksa mau ya berarti jadi wakil (wali kota) untuk ketiga kalinya. Itu nanti bisa jadi wakil wali kota terpanjang se Indonesia," ungkap Agus.
Agus memprediksi jika Purnomo enggan menjadi calon wakil wali kota, Teguh yang kemungkinan besar mendampingi Gibran dalam pemilihan Wali Kota Solo 2020.
"Kalau tidak mau ya Teguh," ungkapnya.
Wakil Wali Kota Idaman Gibran
Sementara itu, Gibran mengaku ingin didampingi wakil yang berpengalaman.
Dilansir Tribun Solo, Gibran menyebut tidak ada bahasan soal rekomendasi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo saat menjalani fit and proper test.
"Kami (bakal calon) hanya datang fit and proper test tidak ada pembicaraan soal rekomendasi," kata Gibran, Selasa (11/2/2020).
Gibran mengaku ingin memiliki wakil yang bisa menutupi kekurangannya dan bisa bersinergi.
"Wakil yang berpengalaman, turun ke lapangan dan tahu keadaan lapangan," papar Gibran.

Sebab, Gibran sendiri mengaku baru di politik jadi membutuhkan wakil wali kota yang senior.
"Yang pasti saya masih baru di politik, saya pengen yang mateng ya sama senior," kata Gibran.
Gibran Rakabuming Raka memprediksi rekomendasi Calon Wali Kota Solo akan turun pada akhir Februari atau pada Maret 2020.
Gibran mengatakan, soal rekomendasi pihaknya siap mendapatkan atau tidak mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan.
"Kalau saya siap mendapatkan rekomendasi dan tidak mendapatkan rekomendasi," ungkapnya, Selasa (11/2/2020).
Gibran menegaskan tidak akan keluar dari PDIP jika tidak mendapatkan rekomendasi.
"Kalau keluarnya rekomendasi ke siapa itu wewenang Ketua Umum," papar Gibran.
Gibran Rakabuming Raka mengaku optimistis mendapatkan rekomendasi Calon Wali Kota Solo dari DPP PDI Perjuangan.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)