Sebut Tak Manusiawi, Hotman Paris Siap Beri Hadiah Siswi SD Asmarani Juara 1 Lomba Lari 21 KM
Hotman Paris Siap Beri Hadiah Siswi SD Asmarani Juara 1 Lomba Lari 21 KM,Hotman Sindir Oknum Pejabat
Ia pun beranggapan, anak-anak ikut lomba lari sejauh 21 kilometer tanpa hadiah itu tidak manusiawi.
"Aduh disuru berlari 21 km? Dimana hati nuranimu???
Kecil besar hadiah ngak masalah)( minta Ibu putri cilik ini hubungin Hotman! Hotman akan kirim hadiah)( orang yg tau alamat dan no hp ortunya agar komen di ig ini!
Banyak followerku mau kasi hadiah! Kita kasi contoh baik utk oknum pejabat)," pungkas Hotman.
Unggahan Hotman Paris Hutapea itu lantas menuai dukungan dari sejumlah netizen.
Soal polemik lomba lari ini, Kepala Dinas PU Sulteng Saifullah Djafar mengatakan, lomba lari 21 km yang digelar di Poso pada 25 Januari 2020 memang tidak memiliki hadiah.
Pernyataan itu disampaikan untuk menanggapi keluhan bocah SD bernama Asmarani Dongku yang menangis karena tidak mendapat hadiah meski sudah menjadi juara I.
Saifullah mengatakan, acara itu sebenarnya bukan lomba lari, melainkan hanya acara syukuran atas selesainya pekerjaan peningkatan jalan Kelurahan Lawanga-Toyado.
Pemenang hanya mendapatkan medali sebagai tanda keikutsertaan dalam acara itu.
"Jadi sejak awal kita sudah sampaikan bahwa acara ini tanpa hadiah dan gratis," jelas Saifullah yang dihubungi dari Poso, seperti dikutip Antaranews, Selasa (28/1/2020).
Dia mengatakan, acara syukuran itu diikuti peserta dari Poso dan Palu yang telah mengetahui tidak ada hadiahnya.
Untuk mengikuti acara lomba lari itu, peserta harus mendaftar melalui komunitas masing-masing dan mendaftar secara kolektif ke pelaksana.
"Kemungkinan anak itu mendaftar tanpa diberikan informasi bahwa lomba itu tak ada hadiahnya, hanya medali," kata Saifullah.
Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Poso Wayan mengatakan, kegiatan itu tidak ada sangkut pautnya dengan Pemkab Poso.
Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu saat itu hanya diberikan waktu untuk melepas peserta lari.
Saifullah juga mengatakan jika kegiatan yang dilakukan itu bukan lomba, melainkan kegiatan rutin pada setiap ruas jalan yang selesai dikerjakan dengan event maraton.

Asmarani (tengah) didampingi bapak dan ibunya di kediaman pribadi mereka di Desa Pandiri, Kecamatan Lage, Poso, memegang kaos hadiah dari Runner Poso, Rabu (29/1/2020). (ANTARANEWS/Fery Timparosa)
Menurut dia, kegiatan itu sudah sering dilakukan bukan hanya di Kabupaten Poso, melainkan juga di kabupaten lain.