AP II: Konsep Desain Bandara Soedirman Terinspirasi Gunung Slamet dan Sungai Serayu
Pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, berjalan lancar dan melampaui target.
Total, terminal penumpang memiliki luas 1.353 meter persegi, terdiri dari lobby keberangkatanm baggage pick up dan breakdown, commercial zone, office zone, musholla, toilet, boarding lounge, area security check point, baggage claim, dan service zone.
Adapun kapasitas terminal dapat menampung sekitar 200.000 penumpang pesawat setiap tahunnya.
Pembangunan Sisi Udara
Adapun progres pembangunan sisi udara saat ini melampaui target.
Per 2 Februari 2020, konstruksi ditargetkan mencapai 21,67 persen namun ternyata realisasi saat ini justru lebih tinggi yakni hingga 44,85 persen.
Pembangunan di sisi udara itu adalah proyek runway berukuran 1.600 x 30 meter (progres konstruksi 52,73 persen), lalu apron domestik berukuran 69x103 meter dan taxiway berukuran 25x110 meter (progres 39,42 persen), serta apron dan taxiway TNI AU (progres 44,23 persen).
Muhammad Awaluddin mengatakan PT Angkasa Pura II memang mempercepat pembangunan runway untuk melayani pesawat ATR 72 dan sejenisnya agar bandara sudah bisa digunakan untuk melayani penumpang pada periode Angkutan Lebaran 2020.
“Runway akan selesai supaya Bandara Jenderal Besar Soedirman bisa beroperasi secara terbatas untuk Angkutan Lebaran 2020, dengan memanfaatkan gedung terminal Landasan Udara yang saat ini sudah ada.”
Guna memastikan operasional terbatas berjalan lancar, maka para stakeholder berencana menggelar focus group discussion (FGD) guna mendapat berbagai masukan.
FGD rencananya digelar awal Maret 2020 dengan menghadirkan para pemangku kepentingan yaitu Kementerian Perhubungan, Otoritas Bandara, Pemerintah Provinsi, Pemda setempat, maskapai, pihak groundhandling, travel agent dan lain sebagainya.