Meski Sudah Maafkan Penghina 'Kodok', Risma Tetap Laporkan Zikria Dzatil karena Orangtua
Wali Kota Surabaya Risma memaafkan tersangka penghinaanya, Zikria Dzatil. Namun, proses hukum tetap berlanjut, ia tidak terima disebut kodok betina.
Meskipun dikabarkan akan maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta, ia mengaku belum pernah menyatakan bersedia atas pencalonan tersebut.
Baginya, meminta jabatan adalah sebuah pantangan.
"Saya tidak pernah ngomong, saya mau atau tidak. Tidak pernah."
"Saya juga jadi wali kota (Surabaya) dulu tidak minta. Karena bagi saya, pantang jabatan untuk diminta," paparnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Jangan sampai masyarakat terus-menerus mengunggah ujaran kebencian di media sosial.
Ia mengatakan, biar bagaimana pun semua manusia merupakan ciptaan Tuhan.
"Ayolah, sejelek apa pun saya, saya ciptaan Allah, saya ciptaan Tuhan," kata Risma masih dikutip dari sumber yang sama.
Motif Pelaku Penghinaan

Dari pemeriksaan pihak Polrestabes Surabaya, diketahui motif tersangka melakukan penghinaan kepada Wali Kota Surabaya yakni karena sakit hati.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabya AKBP Sudirman menyatakan, Zikria Dzatil sakit hati setelah pejabat idolanya di-bully warganet di media sosial.
Lantaran sakit hati inilah Zikria Dzatil membuat meme hinaan kepada Risma.
"Hasil pemeriksaan tersangka, motifnya adalah dia sakit hati. Ada seseorang yang menurut keterangan tersangka, public figur yang di media sosial di bully.
"Akhirnya dia mem-bully Bu Risma," ujar AKBP Sudirman dilansir dari kanal YouTube Kompastv, Kamis (6/2/2020).
Isi surat permintaan maaf
