Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Sebanyak 5.000 Turis Asal China Masih Berada di Bali

Kepada para wisatawan yang masih berada di Bali Konjen China menawarkan opsi overstay untuk tinggal lebih lama di Pulau Dewata

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Bali/M Ulul Azmy
JUMPA PERS - Konjen China di Denpasar, Guo Haodong saat menggelar konferensi pers di kantornya. Jalan Tukad Badung, Renon, Denpasar, Selasa (4/2/2020) 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -  Konsulat Jenderal (Konjen) China di  Denpasar memperkirakan sebanyak 5.000 turis asal negeri itu masih berada di Bali.

Sesuai keputusan pemerintah pusat, penerbangan Denpasar-China ditutup sejak pukul 00.00 Wita, Rabu (5/1/2020). 

Perkirakan jumlah wisatawan China yang masih berada di Bali itu dikatakan Konjen China di Denpasar,  Guo Haodong  saat menggelar konferensi pers di kantornya Jalan Tukad Badung, Renon, Denpasar, Selasa (4/2).

Di antara 5.000 wisatawan tersebut,  sekitar 200 wisatawan berasal dari Kota Wuhan. 

Kebanyakan wisatawan China yang masih di Bali ini dari Hubei.

Kepada para wisatawan yang masih berada di Bali Konjen China menawarkan opsi overstay untuk tinggal lebih lama di Pulau Dewata.

Jika memilih opsi tersebut, mereka sudah bisa mengurus bebas visa di Kantor Imigrasi Bali.

Baca: Istana: Larangan WNI Pergi ke China Wajar untuk Lindungi Warga Negara

Baca: Balita Korban Banjir di Tangerang Alami Kejang-kejang di Lokasi Pengungsian

Baca: Fitri Salhuteru Ungkap Janjinya pada Nikita Mirzani saat Hamil Arkana: Jangan Gugurkan Kandungan

Guo Haodong mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Bali untuk memfasilitasi permintaan wisatawan China yang mengajukan overstay.

Diakuinya, proses penjemputan para wisatawan China ini juga sudah dilakukan, namun banyak dari mereka memilih tetap tinggal di Bali hingga situasi kondusif.

''Jadi hingga saat ini belum ada kepastian untuk melakukan penjemputan,'' katanya.

Pada kesempatan ini, Guo Haodong menyatakan  angka kematian pasien yang terjangkit virus corona di China mulai menurun. 

Pemerintah China melalui  perwakilannya di seluruh dunia intensif berkoordinasi dengan pihak terkait agar penyebaran virus ini tidak meluas.

Dia menyebutkan, angka kematian di China akibat virus corona sudah menurun 2,1 persen per tanggal 2 Februari. 

Baca: Waspada! Inilah 5 Hewan Penyebar Penyakit Berbahaya, Kelelawar Diduga Sebarkan Virus Corona

Baca: Cerita Penyelamat Ribuan Hewan Peliharaan yang Terlantar dan Beresiko Mati Kelaparan di Wuhan

Sebelumnya, per tanggal 26 Januari 2020 tingkat kematian mencapai 2,6 persen. '

'Tentunya hal ini cukup menenangkan bagi kita semua,'' katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved