Virus Corona
Sebanyak 5.000 Turis Asal China Masih Berada di Bali
Kepada para wisatawan yang masih berada di Bali Konjen China menawarkan opsi overstay untuk tinggal lebih lama di Pulau Dewata
Ia mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak panik karena Pemerintah China sudah punya cara mengendalikan virus ini agar tidak meluas.
Sejak 23 Januari 2020, Kota Wuhan sudah diisolasi sehingga menekan penyebaran virus.
Lagipula, kata dia, tingkat kematian akibat virus corona jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan penyakit kanker misalnya.
''Jumlah pasien yang terkonfirmasi terjangkit di China sebanyak 2.486 jiwa. Kalau di luar Tiongkok 154 pasien dengan kematian 1 jiwa saja,'' katanya.
Saat ini pakar medis di China sudah mengidentifikasi virus 2019-nCoV ini. Pakar kesehatan dunia sedang dalam tahap pengembangan membuat vaksin.
Sebenarnya, kata dia, faktor utama kematian pasien terjangkit corona di China bukanlah semata gara-gara virus, namun dipicu riwayat penyakit pasien masing-masing.
''Jadi virus ini semacam pemicu. Kebanyakan yang meninggal sudah memiliki riwayat penyakit lain seperti jantung dan lain-lain. Karena virus ini baru, jadi semacam pemicu,'' katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho menyebutkan, kunjungan wisatawan China ke Bali menurun sejak tahun 2019.
Artinya tidak semata karena merebaknya virus corona belakangan ini.
Data BPS Provinsi Bali menyebutkan, kunjungan wisman asal China ke Bali menurun sebesar 12,89 persen sepanjang tahun 2019.
Pada 2018, kedatangan wisman Tiongkok ke Bali 1.361.512 orang. Tahun 2019 jadi 1.186.057 orang.
"Gejala penurunan dari 2018 ke 2019 sudah terlihat sekalipun belum ada virus corona. Ada sebab lain yang mempengaruhi," kata Adi Nugroho di kantornya, Senin (3/2).
Adi Nugroho mengatakan, penurunan jumlah wisawatan asal China akan makin signifikan dengan merebaknya virus corona.
Selain China, jumlah kunjungan wisman asal Jepang dan Malaysia ke Bali juga mengalami penurunan namun presentasenya jauh di bawah Tiongkok.
Kunjungan wisman asal Jepang ke Bali menurun 1,42 persen dari 261.666 pada 2018 menjadi 257.959 setahun berikutnya.