Kamis, 2 Oktober 2025

Kasus Babi Mati Mendadak di Badung Bali Capai 564 Ekor di Bulan Januari, Obat dan Vaksin Belum Ada

Babi mati mendadak di Kabupaten Badung terus bertambah. Hingga akhir bulan Januari 2020 tercatat sebanyak 564 ekor babi mati.

Tribun Bali/ I Made Ardhiangga
Salah satu kandang di peternakan babi Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali. Antsipasi Virus AFS, Peternak di Buleleng Diimbau Tidak Membeli Babi dari Daerah Lain 

TRIBUNNEWS.COM - Babi mati mendadak di Kabupaten Badung, Bali terus bertambah.

Hingga akhir bulan Januari 2020 tercatat sebanyak 564 ekor babi mati.

“Dari 1.300 populasi babi yang dilaporkan dan kita survei, sebanyak 564 mati, ” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Rabu (29/1/2020).

Wijana mengatakan, mengantisipasi penyebaran wabah ini, petugas Dinas Pertanian dan Pangan di lapangan sudah mengambil sampel darah dan organ dalam untuk diteliti di laboratorium Balai Besar Veteriner Medan.

Hanya sampai saat ini hasilnya belum diketahui.

“Sampai saat ini hasilnya belum kami ketahui,"  ujarnya.

Wijana mengaku tidak bisa berbuat banyak lantaran obat dan vaksin penyakit babi tersebut belum tersedia.

Meski  jenis penyakit yang menyerang babi tersebut belum teridentifikasi, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah seperti  memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mencegah penyebaran wabah.

Pencegahan dengan menerapkan bio sekuriti yaitu selalu menjaga kebersihan kandang, semprot  disinfektan, membatasi ketat orang, barang, bahan dan hewan keluar masuk kandang guna mencegah  virus.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved