Kamis, 2 Oktober 2025

Ti'i Langga dan Sederet Koleksi Baju Adat Nusantara Ganjar

Penampilan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meluncurkan Mall Pelayanan Publik di Kabupaten Batang, Kamis (23/1) menyedot perhatian. Topi dan

Editor: Content Writer
Ist
Penampilan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kanan) saat meluncurkan Mall Pelayanan Publik di Kabupaten Batang, Kamis (23/1). 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Penampilan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meluncurkan Mall Pelayanan Publik di Kabupaten Batang, Kamis (23/1) menyedot perhatian. Topi dan baju adat yang dikenakannya, sungguh unik dan jarang dijumpai di Jawa Tengah.

Yang mencolok dari penampilan Ganjar adalah topi yang berbentuk seperti topi koboi. Namun di atasnya, ada benda semacam cula yang menyerupai tanduk unicorn berdiri di atasnya.

Ternyata hari itu Ganjar mengenakan baju adat dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Dan topi yang dipakainya itu, disebut dengan Ti'i Langga, topi khas Pulau Rote yang terbuat dari anyaman lontar.

Usut punya usut, topi Ti'i Langga tersebut dibeli langgsung dari daerah asalnya, Pulau Rote. Topi itu dibeli oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jateng, Sarwa Pramana berkunjung ke daerah itu, belum lama ini.

"Itu beli langsung di Rote. Waktu itu mewakili pak Gub di sana, kemudian beliau telpon saya suruh mencarikan baju adat khas daerah itu," kata Sarwa.

Tidak sekali itu saja Sarwa dipesani Ganjar untuk mencarikan baju adat. Setiap bepergian ke luar Jawa, ia selalu diminta membeli baju khas oleh Ganjar.

"Tapi bukan oleh-oleh lho, saya setiap mengantarkan baju adat yang saya beli, beliau selalu mengganti uang saya. Beliau ndak pernah mau kalau dibelikan, pasti dibayar saat mengantar," tegasnya.

Ganjar sendiri memang gemar mengoleksi baju adat. Tidak hanya baju adat dari Jawa Tengah, namun sejumlah koleksi baju adat nusantara banyak dimiliki suami Siti Atikoh ini.

Misalnya baju adat Bali, baju adat Bugis, NTT, baju adat Madura dan beberapa jenis lainnya. Baju-baju adat nusantara itu selalu dipakai Ganjar pada setiap Kamis pekan keempat tiap bulannya.

Hal itu menyusul munculnya Surat Edaran (SE) nomor 065/0016031/2019 yang mewajibkan pegawai dan karyawan Pemprov Jateng mengenakan pakaian adat Jawa pada Kamis pekan pertama dan pakaian adat nusantara pada Kamis pekan keempat.

"Pakaian adat Indonesia itu beragam bentuknya. Dengan saya mewajibkan seluruh ASN dan karyawan di Pemprov Jateng mengenakan pakaian adat baik Jawa maupun nusantara, maka akan mengenalkan pada masyarakat tentang beragamnya kebudayaan Indonesia itu," kata Ganjar.

Tak hanya itu, kewajiban mengenkan baju adat Jawa dan nusantara lanjut Ganjar dapat menjadi momentum untuk menyatukan bangsa. Dengan gemar memakai baju adat nusantara, diharapkan seluruh masyarakat akan merasa menjadi bagian dari seluruh bangsa.

"Ini hal kecil yang mudah-mudahan dapat mempersatukan bangsa. Kami ingin menunjukkan, bahwa masyarakat Jateng juga bagian dari Indonesia," pungkas Ganjar. (dda)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved