Kakek 75 Tahun Ditemukan Tewas Meringkuk di Dekat Tumpukan Batu, Diduga Kelaparan
seorang kakek 75 tahun yang ditemukan dalam posisi meringkuk di dekat tumpukan batu gunung di Dusun Borongloe, Desa Bontorappo meninggalkan keprihatin
Kasus seperti ini haruslah menjadi refleksi bersama bahwa masih ada hal yang semacam itu di negara ini.
Tak hanya pemerintah saja yang harus memperhatikan, setidaknya warga atau tetangga dekat haruslah juga andil bagian.
Setidaknya kasus seperti ini apabila diketahui ada di sekitar masyarakat, minimal warga yang berada di tempat tersebut melapor pada pihak pemerintah daerah.
Hingga kasus yang serupa tidak terjadi pada siapapun warga Indonesia yang sah di mata Undang-Undang menjadi tanggung jawab pemerintah. (Sosok.id/*)
Sumber : https://sosok.grid.id/read/411991644/seorang-kakek-meninggal-gegara-kelaparan-permprov-sulsel-ngamuk-wakil-gubernur-sisir-keluarga-fakir-miskin-serupa-dan-tunda-pembangunan?page=all

Pamit Beli Sabun, Ibu Telantarkan 4 Anak Kelaparan hingga Gizi Buruk Demi Hidup dengan Pacar
Viral potret empat bersaudara tinggal di gubuk reyot di kawasan Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat setelah ditelantarkan oleh ibu kandungnya sendiri.
Dua dari empat bersaudara itu mengalami gizi buruk dan gangguan psikologi yang membuat mereka tak mampu melakukan kegiatan seperti anak seusianya.
Cerita empat bersaudara di Kandanghaur, Indramayu ini viral di Facebook setelah diunggah oleh tetangga mereka, Karmila (36) yang merasa prihatin dengan kondisi mereka.
Menurut penuturan Karmila, ibunda dari keempat bersaudara bernama Nur Wenda (23), Raju Winata (16), Refi, dan Pian ini diduga memilih tinggal bersama kekasihnya.
Pasalnya, ayah dari empat saudara ini telah meninggal dunia sejak 10 tahun yang lalu.

Dikutip TribunMataram.com dari Tribun Cirebon, Rabu (6/11/2019), anak tertua, Nur Wenda mengatakan sang ibu kabur usai pamit beli sabun ke warung.
Sudah terhitung satu tahun sang ibu tak kembali ke rumah.
Sang ibu, Rodia diduga kabur meninggalkan anak-anaknya untuk hidup bersama dengan pacarnya.
Kondisi inilah yang memaksa Nur Wenda dan adiknya Raju Winata menjadi tulang punggung keluarga demi kedua adik-adiknya.