Kamis, 2 Oktober 2025

Pembunuhan Hakim Jamaluddin

Pembunuhan Jamaluddin Tak Sesuai Rencana, Istri Korban Tolak Dihubungi Eksekutor hingga Situasi Aman

Zuraida Hanum, istri Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin, sempat tak ingin dihubungi oleh tersangka pembunuh suaminya.

Penulis: Nuryanti
Tribun Medan/Riski Cahyadi
Tersangka kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan, Zuraida Hanum yang juga istri korban Jamaluddin (kiri), dan eksekutor pembunuhan Jefri Pratama (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM  - Zuraida Hanum, istri Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin, sempat tak ingin dihubungi oleh tersangka pembunuh suaminya.

Permintaan Zuraida tersebut terungkap saat proses rekonstruksi di rumah Jamaluddin, Kamis (16/1/2020).

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Martuani Sormin Siregar mengatakan, Zuraida Hanum memberikan peringatan kepada para eksekutor Jefri Pratama dan Reza Fahlevi.

"Ada yang menarik dari sini, bahwa istri tersangka memberikan warning jangan pernah menghubungi saya empat sampai lima bulan. Sampai semua dinyatakan aman," ungkap Martuani, dikutip dari TribunMedan.com, Kamis (16/1/2020).

Menurutnya, pernyataan dari Zuraida Hanum itu yang membuat penyidik menyebut kasus tersebut sebagai pembunuhan berencana.

"Ini menarik sehingga dugaan kita pasal yang kita tuduhkan akan menjadi kasus pembunuhan berencana," kata Martuani.

Dalam rekonstruksi yang digelar Kamis ini, Martuani mengatakan, Zuraida Hanum dan dua eksekutor, menjalani 54 reka adegan.

"Untuk rekonstruksi ini dilakukan sebanyak 54 adegan di rumahnya," jelas dia.

Zuraida Hanum saat reka adegan kasus pembunuhan suaminya Hakim Jamaluddin di kediaman Hakim Pengadilan Negeri Medan, Kamis (16/1/2020).
Zuraida Hanum saat reka adegan kasus pembunuhan suaminya Hakim Jamaluddin di kediaman Hakim Pengadilan Negeri Medan, Kamis (16/1/2020). (Istimewa)

Rencana Zuraida Hanum Gagal

Mengutip TribunMedan.com, rencana awal dari Zuraida Hanum, dia ingin membuat tewasnya Jamaluddin akibat serangan jantung.

Namun rencana ini gagal, karena para eksekutor tak melakukan tugasnya sesuai dengan yang direncanakan Zuraida.

"Sesuai dengan rencana awal bahwa ZH menginginkan korban meninggal karena serangan jantung. Ini rencana skenario pelaku dengan membuat korban meninggal karena dugaan serangan jantung," ujar Martuani Sormin.

Saat pembunuhan terjadi, para eksekutor membunuh korban dengan cara membekapnya terlalu kuat, sehingga di wajah korban terlihat adanya bekas lebam-lebam.

Sehingga, kejadian yang tak sesuai dengan rencana awal itu, menurut Martuani, membuat ketiga tersangka sempat berdebat.

"Jadi di sini juga ada perdebatan karena tidak sesuai dengan rencana awal."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved