Polri Bakal Periksa Kerajaan Agung Sejagat Yang Viral di Media Sosial
Brigjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan, Polda Jawa Tengah tengah memeriksa kabar tersebut
Orang-orang datang berdatangan menggunakan kain-kain tradisional seperti kerajaan.
Orang-orang itu datang bukan dari Purworejo atau orang asli di situ, melainkan mereka datang dari luar seperti Bantul, Imogiri, dan lainnya.
Aktivitas mereka dimulai pada pukul 17.00 WIB sore, dan acaranya adalah sekitar pukul 22.00 WIB.
Acara yang mereka selenggarakan menggunakan tatacara upacara ala manten jawa.
Ada tarian gambyong, cucuk lampah hingga prosesi pecah telor.
Warga yang melihat prosesi tersebut menjadi terheran-heran ada kegiatan apa seperti itu.
"Kita sebagai warga jelas heran itu ada apa kok malem-malem seperti itu," katanya.
Keberadaan Kerajaan Agung Sejagat itu dianggap menunaikan janji 500 tahun runtuhnya kerajaan Majapahit tahun 1518.
Kemunculan Kerajaan Agung Sejagat itu mengaku untuk menyambut kehadiran Sri Maharatu (Maharaja) Jawa kembali ke tanah Jawa.
Baca: Driver Ojol dan WNA Nigeria Ditangkap Polisi, Diduga Tipu Korbannya Nyaris Capai Rp 1 Miliar
Saat ini pengikut KAS disebut dengan istilah 'punggawa kerajaan'.
Kerajaan itu juga memiliki sebuah prasati yang merupakan sebuah batu besar yang konon menjadi penanda perubahan zaman.
Batu Prasasti Penanda Zaman
Rasa penasaran dan keanehan yang dialami oleh warga semakin bertambah mana kala pada Minggu kedua Oktober,
Tiba-tiba datang sebuah batu besar pada malam hari.