Minggu, 5 Oktober 2025

Sebelum Buron 2 Tahun Lalu Tewas Ditembak Polisi, Pria ini Rampok Harta Suswati Lalu Membunuhnya

Krisnawati (50) warga Gunung Sari Surabaya yang merupakan adik kandung Suwati korban pembunuhan sadis pemilik

Editor: Hendra Gunawan
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Krisnawati (50) warga Gunung Sari Surabaya yang merupakan adik kandung Suwati korban pembunuhan sadis pemilik warung di jalan Lakarsantri pada 31 Agustus 2019 silam menyebut jika kakaknya dirampok.

Seluruh harta benda korban raib tak bersisa pasca ditemukan tewas mengenaskan.

"Motor honda beat hilang, uang tunai 100 juta sama perhiasan juga hilang,"kata Krisnawati.

Aksi perampokan berujung terbunuhnya sang kakak itu disebut dilakukan oleh tiga orang pelaku.

Dua di antaranya telah ditangkap dua minggu setelah kejadian dan satu orang buron.

Salah satu tersangka yang buron berhasil diringkus unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya setelah diikuti sejak di Jakarta.

Baca: Otak Pembunuh Kakaknya Tewas Ditembak Polisi, Kristinawati Menitikkan Air Mata

Baca: Pembunuh Bella yang Mayatnya Dibuang di Kebun Jagung Akhirnya Ditembak Polisi

Baca: Emil Dardak Sambangi Gereja Bekas Teror Bom Surabaya, Ada Banser Bantu Amankan Lingkungan

Bahkan, saat ditangkap di seputar Jalan Jojoran Surabaya, Kamis (26/12/2019) malam, pelaku yang identitasnya masih dirahasiakan polisi itu berusaha melawan petugas.

"Saya diberi tahu polisi kalau otak pelakunya ditembak mati karena melawan saat ditangkap. Pelaku itu dibuntuti sejak di Jakarta. Katanya mau tahun baruan di Surabaya makanya balik dari pelarian," terang Krisnawati.

Kristinawati terlihat menitikkan air matanya mengingat mendiang sang kakak, Suwati (54) warga Driorejo yang tewas bersimbah darah di warung kopi miliknya di Jalan Lakarsantri Surabaya, 31 Agustus 2017 lalu.

"Saya teringat almarhumah. Saya selalu berdoa agar otak pelaku pembunuhan sadis kakak saya ditangkap," beber Kristinawati kepada Surya.co.id.

Lebih lanjut, Krisnawati mengenang saat sang kakak ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan.

"Waktu itu kondisinya mengenaskan. Kasihan, sekujur tubuhnya penuh luka tusuk,"tambahnya.

Krisnawati mendapat kabar jika otak pelaku pembunuhan kakaknya ditembak mati karena melawan saat ditangkap.

"Saya dapat kabar dari pak polisi kalau yang otak pembunuhan kakak saya ditangkap setelah sempat lari ke Jakarta selama hampir tiga tahun ini.

Saya bersyukur. Mungkin ini doa keliarga selama ini dikabulkan," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved