2 Bule Asal Belanda Tewas Terbakar di Tabanan Bali, Berikut Kronologi Kejadiannya
Dua orang warga Belanda tewas dalam kebakakaran di sebuah rumah yang beralamat di Desa Pupuan Sawah, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali.
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Dua orang warga Belanda tewas dalam kebakakaran di sebuah rumah yang beralamat di Desa Pupuan Sawah, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali.
Saat ini kepolisian sedang menangani kasus tersebut.
Bule bernama Hendrikus Johannes Deijkers (78) dan Christianus Antonius Huijbregts (78) meninggal karena mengalami luka bakar stadium 4 atau semua tubuhnya hangus terbakar.
Hal itu diketahui dari identifikasi Tim Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar.
Kepala Bagian Staf Medis Fungsional (SMF) Forensik RSUP Sanglah Ida Bagus Putu Alit mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari kepolisian soal kondisi seorang bule yang meninggal ini.
"Menurut laporan dari kepolisian salah satu WNA tersebut bernama Christianus dalam kondisi stroke dan sempat menjalani perawatan dari Rumah Sakit di Tabanan," ucapnya, Kamis (26/12/2019).
Baca: Demin Berulangkali Bobol Rumah Keponakannya untuk Foya-foya, Ini Akibatnya
Sebelumnya melalui keterangan tertulis, Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP I Made Pramasetia mengatakan, bahwa telah terjadi kebakaran tempat tinggal dengan dua korban warga negara asing asal Belanda.
Kebakaran rumah tersebut didengar Ni Ketut Arini seperti suara guyuran air di atas seng dan setelah dilihat ternyata muncul asap di dalam rumahnya.
Baca: Hati-hati, Viral Modus Pemerasan di Jalan dengan Pura-pura Diserempet dan Akhirnya Minta Ganti Rugi
"Setelah keluar rumah dilihatnya ada api yang melambung tinggi berasal dari rumah kakaknya yang ditempati kedua korban ini," kata dia.
Setelah melihat kobaran api, Ni Ketut Arini langsung meminta bantuan kepada warga masyarakat untuk mengecek kebakaran di TKP.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 25 Desember 2019: Bali Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang
Namun apa daya, karena api sudah membesar, masyarakat tidak mampu memadamkan dengan peralatan tradisional.
Pramasetia menuturkan, penyebab kebakaran diduga berasar dari kompor listrik yang dipakai memasak sehari- hari oleh korban Hendrikus.
Hasil Autopsi
Kepala Bagian Staf Medis Fungsional (SMF) Forensik RSUP Sanglah Ida Bagus Putu Alit mengatakan jenazah kedua bule tersebut diterima sekitar pukul 07.00 Wita dan sulit dikenali karena mengalami luka bakar stadium 4 atau sudah dalam bentuk karbonisasi.
"Karena sudah tidak dikenali, jadi kita tidak bisa mengetahui siapa identitasnya, namun setelah diidentifikasi dapat ditentukan bahwa kedua korban itu adalah laki-laki," kata dia.
Baca: 2 Ton Daging Ayam dari Jawa Timur Dilarang Masuk Bali, Ini Penyebabnya