Minggu, 5 Oktober 2025

Tawarkan Pantai Pangandaran Jadi Lokasi Budidaya Lobster, Ridwan Kami Diceramahi Susi Pudjiastuti

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengkritik Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil soal budidaya lobster di Pantai Selatan Jawa Barat

Editor: Sugiyarto
Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com
Ridwan Kamil dan Susi Pudjiastuti 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengkritik Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil soal budidaya lobster di Pantai Selatan Jawa Barat.

Kritikan Susi Pudjiastuti untuk Ridwan Kamil ia lontarkan di akun twitter pribadinya @susipudjiastuti, Selasa (24/12/19).

Mulanya, Ridwan Kamil menawarkan Pantai Selatan Jawa Barat untuk dijadikan sebagai lokasi budidaya lobster oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Emil mengatakan contohnya di Pangandaran, kawasan ini cocok untuk budidaya lobster.

Menurutnya, Lobster membutuhkan tempat yang nyaman untuk tumbuh besar.

"Pangandaran, kan lobster itu butuh suhu pas, butuh ekosistem yang nyaman. Nyamannya di pangandaran yang garis pantainya masih luas," katanya.

Lantas, tawaran Ridwan Kamil itu diprotes oleh Susi Pudjiastuti.

Susi Pudjiastuti menyarankan Ridwan Kamil untuk belajar mendalami dulu kebijakan publik sebelum mengatakannya ke depan publik.

Tak hanya itu, Susi Pudjiastuti meminta Ridwan Kamil mempelajari dulu apa itu budidaya lobster.

Menurut Susi Pudjiastuti juga, Ridwan Kamil sebainya bertanya dulu ke masyarakatnya apa yang lebih baik.

"Mestinya Pimpinan daerah belajar mendalami suatu kebijakan public sebelum mengatakannya ke publik. Bertanya ke Masyarakat di daerahnya apa yg terbaik untk mereka & lingkungannya.Ridwan Kamil Tawarkan Pangandaran Jadi Lokasi Budi Daya Lobster," tulis Susi Pudjiastuti.

Susi Pudjiastuti Amuk Ridwan Kamil
Susi Pudjiastuti Amuk Ridwan Kamil (TWITTER)

Sebelumnya, Susi Pudjiastuti tampak geram dengan wacana menteri KKP Edhy Prabowo yang akan mengekspor bibit losbter ke Vietnam.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti tampak geram dengan wacana pemerintah akan mengekspor bibit losbter ke Vietnam.

Reaksi geram Susi Pudjiastuti tampak ia tulis melalui akun Twitter pribadinya @susipudjiastuti, Jumat (12/12/19).

Mulanya Susi mentautkan sebuah berita terkait ekspor benih lobster.

Susi Pudjiastuti lalu menyebut lobster adalah komoditas bernilai tinggi sehingga ia tidak ingin lobster punah.

Susi Pudjiastuti mengatakan menjual bibit sebagai bentuk sifat tamak.

Ia mengatakan bibit lobster harganya sangat murah dibandingkan losbter.

"Lobster yg bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menual bibitnya; dengan harga seperseratusnyapun tidak. Astagfirulah .. karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dr Nya," tulis Susi Pudjiastuti.

Lobster yang dia makan beratnya antara 400 sampai 500 gram dengan rerata harga Rp 600.000 sampai Rp 800.000.

Dia pun membandingkan dengan harga bibit yang dijual ke Vietnam dengan harga lebih murah.

Harga satu bibit hanya berkisar Rp 100.000 sampai Rp 130.000.

Terlebih lagi bila yang dijual adalah lobster mutiara.

"Bibitnya diambil dan dijual hanya dengan Rp 30.000 saja. Berapa rugi kita?

Apalagi kalau lobsternya mutiara jenisnya.

Di mana satu kilo mutiara bisa sampai Rp 4-5 juta," ucap Susi Pudjiastuti.

Dia menuturkan, seorang nelayan hendaknya tidak boleh bodoh melihat harga benih lobster yang sangat kecil mencapai Rp 100.000.

Padahal, kalau dibesarkan, harganya lebih mahal dari itu.

"Satu ekor 400 gram itu sudah berapa harganya? Rp 1 juta. Kita jual ke Vietnam hanya dengan harga Rp 100.000 atau Rp 130.000.

Nelayan tidak boleh bodoh dan kita akan dirugikan bila itu dibiarkan," imbuhnya.

Setelah itu, Susi Pudjiatuti mengatakan negara lain tidak mau menjual bibit lobster karena murah.

Ia blak-blakan menyebut bodoh jika Indonesia berniat menjual bibit lobster.

"Belajar baru omong! .. lobster belum bisa dibreedingkan in house. Semua bibit alam. Vietnam/ budidaya hanya membesarkan. Dan hanya dr Indonesia mereka bisa dapat, lewat singapura atau yg langsung. Negara lain yg punya bibit tidak mau jual bibitnya. Kecuali kita, karena bodoh," tulis Susi Pudjiastuti.

Setelah itu, Susi Pudjiastuti mengatakan harga bibit lobster hanya 100 ribu sementara jika lobster itu sudah besar, maka harganya mencapai 5 juta rupiah.

"1 ekor bibit lobster mutiara dijual seharga Rp 100.000 sd max Rp 200.000 ... kalau sudah besar satu ekor misalnya jd 800gram dikalikan harganya Rp5 jt / kg .. maka yg satu ekor tadi jd Rp 4jt untuknya 20xnya .. belajar hitung dulu. Tg pasti Vietnam lebih pintar dr kita," ujarnya.

Edhy Prabowo buka peluang ekspor lobster

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo kembali mengambil kebijakan yang bertentangan dengan kebijakan menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti.

Kali ini, soal kebijakan peredaran benih lobster.

Edhy kembali mempertimbangkan peredaran benih lobster untuk dibudidaya maupun diekspor.

Kendati masih dikaji, kebijakan ini tidak sesuai dengan yang dilakukan Susi, yang jelas-jelas melarang peredaran benih lobster di bawah 200 gram sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) 56/2019.

"Kemungkinan ada (peluang ekspor), kemungkinan tidak.Banyak hal yang kita harus luruskan. Kebijakan menteri sebelumnya banyak yang bagus dan banyak yang mesti kita teruskan. Tapi kami punya langkah-langkah untuk meningkatkan sektor kelautan," ucap Edhy di Jakarta, Rabu (4/12/2019)

Pertimbangan Edhy soal peredaran benih lobster bukan tanpa alasan.

Dia menemukan, benih lobster yang diimpor ke Vietnam dari Singapura sebanyak 80 persennya berasal dari Indonesia.

Hal itu membuat harga benih lobster kian melambung jadi Rp 139.000 per benih dari Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per benih.

"Coba kalau kita mengarahkan ini, mengelola ini dengan baik, kita atur rapih-rapih, kita buat aturan. Langsung dagangnya dari Indonesia ke Vietnam. Baru kemudian kita hitung berapa pajak yang harus mereka bayar," tutur Edhy.

Edhy mengaku, adanya kemungkinan mengedarkan kembali benih lobster akan menuai pro kontra.

Namun bila masalahnya soal keseimbangan ekosistem, dia berjanji akan mengambil jalan keluar yang tidak mengganggu ekosistem di alam.

"Kalau memang alasannya kehabisan induk di alam, kita minta saja bagian berapa persen untuk ditaruh lagi oleh pengekspor di alam. Sebelum itu kita tentukan kuota ekspor, siapa yang ekspor bisa kita tunjuk.

Saya pikir bukan hal yang sulit, banyak cara untuk itu," tutur Edhy.

Terlebih, menurut Edhy, benih lobster yang hidup di laut hanya 1 persen.

Sementara budidaya benih lobster bisa membuat 40-70 persen benih lobster hidup sesuai dengan jenis lobster.

"Makanya kita ingin kaji ini secara ilmiah. Karena lobster itu kalau tidak dipanen, toh tumbuhnya hanya 1 persen, sisanya mati.Kalau dibudidaya ada 40-70 persen tergantung jenis lobster.Makanya mungkin kami minta pengekspor masukkan di tempat benih-benih itu diambil," pungkas Edhy. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Susi Pudjiastuti Amuk Ridwan Kamil Seusai Tawarkan Pantai Pangandaran Jadi Lokasi Budidaya Lobster, https://jateng.tribunnews.com/2019/12/24/susi-pudjiastuti-amuk-ridwan-kamil-seusai-tawarkan-pantai-pangandaran-jadi-lokasi-budidaya-lobster?page=all.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved