Kamis, 2 Oktober 2025

Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon Tolak Pendirian SUTET Dekat Tanah Pesantren

Kami menolak pendirian tiang disamping atau dekat tanah Pesantren. Lokasi ini berjarak 600 meter berdekatan dengan Masjid

Penulis: Husein Sanusi
Pesantren Bina Insan Mulia/Istimewa
Audiensi Pesantren Bina Insan Mulia ke DPRD Cirebon tentang penolakan pembangunan SUTET. 

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Civitas Akademika Pesantren Bina Insan Mulia menolak pendirian Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang berdekatan dengan tanah milik pesantren.

Pesantren Bina Insa Mulia berlokasi di Desa Cisaat, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Keberatan pihak pesantren  ini disampaikan saat audiensi dengan DPRD Cirebon dan perwakilan PLN beberapa waktu lalu.

"Kami menolak pendirian tiang disamping atau dekat tanah Pesantren. Lokasi ini berjarak 6 meter berdekatan dengan Masjid, Gedung Serba Guna (GSG) yang digunakan untuk pembelajaran Tahfidz Al Quran dan kegiatan lain-lain," kata Kepala Sekolah MA Unggulan Bina Insan Mulia, Dr. Ferri Muhammad Syah Siregar.

"Oleh karena itu kami pihak pesantren mengajukan keberatan dan menolak serta meminta dari pihak PLN memindahkan pendirian tiang dan lintasan SUTET di area tanah pesantren," tambah Ferri.

Menurutnya, pesantren meminta tolong agar digeser 100 meter dari area sehingga sebanyak kurang lebih 2000 santri berada di wilayah yang aman.

"Jadi nanti kita akan bicara panjang bagaimana efek kalau memang PLN tetap akan mendirikan di lokasi yang hanya berjarak lima sampai enam meter dari lokasi," katanya.

Alasan permintaan pemindahan tersebut menurut Ferri karena masa depan Pesantren Bina Insan Mulia dan wali santrinya terancam jika SUTET itu berdiri diatas posisi yang sekarang.

"Jadi kami juga sangat menyayangkan jika pihak PLN tidak mengkonfirmasi penetapan sutet di area pesantren," katanya.

Menanggapi hal ini Ketua DPRD Cirebon, Mohammad Lutfi, mendukung upaya yang dilakukan Pesantren Bina Insan Mulia dan berharap ada jalan tengah yang baik dengan pihak PLN.

"Seluruh upaya kita lakukan lewat jalur politik dan hukum bahkan ormas di tingkat pusat. Soal negosiasi ini saya ada di garda terdepan untuk membela pesantren bahkan kalau perlu kita lawan," kata Lutfi.

"Saya sangat merekomendasikan agar kita bisa kompromi agar biaya tidak mahal. Menggeser 100 meter tidak merubah biaya dampak investasi dari pengembang ketimbang cara-cara yang ekstraordinari," tambah Lutfi.

Menurut Lutfi yang sudah turun langsung meninjau lokasi di Pesantren Bina Insan Mulia, tower yang akan dibangun nempel di deket masjid.

"Saya ingin mengajak teman-teman PLN untuk melihat lokasinya. Kita tidak sedang bicara kompensasi, kami melihat teman-teman dari Bina Insan Mulia ini berjuang untuk masa depan dunia akhiratnya," katanya.

Selain upaya audiensi dengan DPRD Cirebon, Pesantren Bina Insan Mulia juga telah meminta dukungan kepada PBNU dengan mengirimkan surat keberatan lewat PCNU Kabupaten Cirebon.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved