Kiper Pesat Tegal Reja Brebes Meninggal Saat Hendak Adu Pinalti
Seorang pesepakbola Divisi Utama Brebes, Sutrisno meninggal dunia saat hendak menjalani adu pinalti melawan tim Ardilas
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pesepakbola Divisi Utama Brebes, Sutrisno meninggal dunia saat hendak menjalani adu pinalti melawan tim Ardilas di Lapangan Andalas Desa Kedungneng, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes pada Minggu (1/12/2019) kemarin.
Kiper tim Pesat Tegal Reja, Kecamatan Banjarharjo tersebut meninggal sesaat sebelum babak adu pinalti dimulai.
Baca: Bayi Berusia 16 Bulan Ditemukan Tewas di Saluran Air Depan Rumahnya
Saat itu, kesebelasan Pesat Tegal Reja melawan kesebelasan Ardilas Desa Limbangan, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes.
Sutrisno tiba-tiba tak sadarkan diri usai minum saat akan melakoni adu penalti.
Diduga karena kelelahan, dan mendapat serangan jantung, akhirnya nyawa sang kiper tak dapat diselamatkan dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Waled Cirebon, Jawa Barat.
Sekretaris Asosiasi Kabupaten PSSI Brebes, Heri Fitriansyah menyatakan, turut berduka cita atas meninggalnya kiper yang akrab disapa Utis itu.
"Kami dari jajaran Asosisiasi PSSI Kabupaten Brebes, turut berduka cita atas meninggalnya Utis.
Semoga khusnul khotimah, diampuni segala dosa-dosanya dan diterima amal ibadahnya," kata Heri, Senin (2/12/2019).
Baca: Kiper Pesat Tegal Reja Brebes Meninggal di Tengah Pertandingan, Diduga Serangan Jantung
Baginya, Utis adalah pahlawan sepakbola Kabupaten Brebes.
Karenanya, katanya, Utis layak mendapatkan penghormatan para pecinta sepakbola Kabupaten Brebes.
Terlebih, meninggalnya Utis saat pertandingan masih berlangsung.
"Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan ketabahan.
Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan kesalahan," ucapnya.
Lima Pesepakbola Tanah Air Tewas di Lapangan
Selain kasus meninggalnya pemain Pesat Tegal Reja Sutrisno, sejumlah pemain sepakbola di Tanah Air juga mengalami hal serupa.
Dikutip Tribunjogja.com dari Sripoku.com, berikut daftar lima pesepakbola di Tanah Air yang tewas di lapangan.
1. Choirul Huda

Pesepakbola dengan nama panjang Choirul Huda ini meregang nyawa di RSUD dr. Soegiri, Lamongan akibat berbenturan dengan bek timnya sendiri saat melawan Semen Padang.
Pesepak bola yang lahir di Lamongan, 2 Juni 1979 saat itu bertabrakan dengan Ramon Rodrigues.
Setelah sempat tak mengerang kesakitan di atas lapangan dan tak sadarkan diri, pemain berumur 38 tahun tersebut dilarikan ke rumah sakit menggunakan alat bantu pernapasan.
2. Eri Irianto

Jika menilik pada tahun 2000 lalu, pesepak bola Tanah Air sempat digemparkan dengan peristiwa meninggalnya Eri Irianto saat timnya Persebaya melawan PSIM Yogyakarta.
Pemain yang sempat mengantarkan Persebaya duduk sebagai runner up di musim sebelumnya, tak ayal berita tersebut membuat kesedihan di kalangan suporter Persebaya.
Pada pertandingan yang diadakan tanggal 3 April 2000 di Stadion Gelora 10 November tersebut, Eri Irianto bertabrakan dengan striker PSIM, Samson Noujine Kinga.
Akibatnya, Eri jatuh pingsan dan dilarikan ke RSUD dr. Soetomo.
Akan tetapi, di malam harinya pemain bernomor punggung 19 itu menghembuskan nafas terakhirnya.
3. Sekou Camara
Pada tanggal 27 Juli 2013, pemain asal Mali Sekou Camara meninggal dunia pada saat melakukan sesi latihan.
Pemain Pelita Bandung Raya (PBR) tersebut sempat mendapat bantuan dari tim medis klub, kemudian segera dibawa ke rumah sakit, namun takdir berkata lain.
Pemain yang lahir di Bamako, 17 November 1985 tersebut menghembuskan nafas terakhirnya dan memunculkan kabar duka di kalangan pesepak bola Tanah Air.
4. Akli Fairuz
Pemain keempat yaitu Akli Fairuz.
Akli Fairuz yang merupakan pemain tim Persiraja meninggal akibat tabrakan dengan pemain lawan pada saat pertandingan melawan PSAP Sigli, di Banda Aceh, 10 Mei 2014.
Pada pertandingan di Divisi Utama tersebut, penjaga gawang PSAP Sigli, Agus Rohman menendang bagian perut sebelah kanan milik Akli Fairuz yang menyebabkan Akli harus dilarikan ke rumah sakit.
Sempat menjalani operasi pada tanggal 12 Mei 2014, namun takdir berkata lain.
Akli harus membuat Tanah Air kembali meneteskan air matanya.
Tak hanya Indonesia, bahkan berita meninggalnya Akli disebarluaskan oleh Media Spanyol, Marca.
Dalam halamannya disertakan artikel yang berjudul "Una Brutal Patada Acab Con La Vida De Un Jugador En Indonesia (Tendangan Brutal Membunuh Pemain Indonesia)".
5. Jumadi Abdi
Pada tanggal 7 Maret 2009, Indonesia juga pernah digemparkan dengan meninggalnya pemain asal klub PKT Bontang.
Pemain yang memiliki nama lengkap Jumadi Abdi itu harus dibawa ke rumah sakit akibat bertabrakan dengan pemain Persela, Denny Tarkas.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang yang pernah membela tim sepak bola SEA Games 2005 tersebut harus menghembuskan nafas terakhirnya tak lama setelah benturan keras tersebut. (Tribunjateng.com/Sripoku.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kiper Pesat Tegal Reja Brebes Meninggal di Tengah Pertandingan, .