Jenazah Hakim Jamaluddin Dibawa ke Nagan Raya Aceh Usai Diautopsi Selama 8 Jam
Setelah menjalani autopsi di RS Bhayangkara Medan, jenazah hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin (55) langsung dibawa ke kampung halaman.
"Soal posisi korban memang benar berada di bangku tengah," sebut Dadang.
"Tapi, biarkanlah hasil autopsi nanti yang membuktikan," jelas Dadang.
Tewas di Dalam Mobil
Seperti diberitakan, sesosok mayat pria ditemukan warga tewas di dalam sebuah mobil Toyota Land Cruiser (LC) Prado BK 77 HD warna hitam, Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 13:00 WIB.

Menurut informasi, mobil dan korban ditemukan warga disebuah jurang yang berada di areal kebun sawit warga di Dusun II, Namo Rambe, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.
Informasi yang diterima dari Polisi, korban pertama kali ditemukan oleh petani sekitar yang melaporkannya ke Polsek Kutalimbaru melalui telepon.
Polisi langsung bergerak ke lokasi kejadian, dan menemukan korban berada dalam mobil mewah yang ada di dalam jurang. Korban ditemukan terbujur kaku di bagian kursi tengah mobil.
Setelah dilakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara, korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan Autopsi.
Korban disebut-sebut adalah hakim yang bertugas di Pengadilan Negeri Medan.
Baca: Terlihat Lehernya Merah Seperti Luka, Hakim PN Medan yang Tewas di Mobil Dibunuh? Ini Kata Polisi
Baca: Kronologi Hakim Pengadilan Negeri Medan Ditemukan Tewas di Dalam Mobilnya, Diduga Dibunuh
Setelah ditemukan tak bernyawa, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk menjalani autopsi.
Pria Aceh ini merupakan suami dari Zuraidah Hanum dan telah dikaruniai 4 orang anak.
Pantauan www.tribun-medan.com di lokasi kamar jenazah sudah dipenuhi oleh keluarga korban, kerabat hingga rekan kerjanya di Pengadilan Negeri Medan.
Istri korban bernama Juraidah, terlihat beberapa kali pingsan tidak sadarkan diri atas kepergian suami tercinta.
Jenazah korban mengenakan baju olahraga, Ketua PN Medan, Sutio Jumagi Akhirno menjelaskan bahwa setiap hari Jumat memang ada kegiatan olahraga pagi hari.
"Namun hari Sabtu ini, kegiatan tersebut tidak ada. Karena lagi ada acara sosialisasi dan simulasi e-legitimasi,"ujarnya seraya menyatakan dalam acara itu, korban tidak masuk.
