Minggu, 5 Oktober 2025

Tewas Gantung Diri, Jasad Dosen Undiknas Dikremasi di Krematorium Cekomaria Denpasar

Jenazah dosen Undiknas, I Nyoman Ngurah Suwarnatha dikremasi di Krematorium Cekomaria Denpasar, Minggu (10/11/2019).

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/I Putu Supartika
Jenazah dosen Undiknas, I Nyoman Ngurah Suwarnatha dikremasi di Krematorium Cekomaria Denpasar, Minggu (10/11/2019). Jenazah diberangkatkan dari kamar jenazah RSUP Sanglah sekitar pukul 11.30 Wita. 

Bahkan sebelum melakukan tindakan nekat itu, Suwarnatha menghubungi istrinya untuk memberitahukan rencana bunuh diri tersebut.

Kasat Reskrim Polres Badung, AKP Laurens Rajamangapul Haselo mengatakan, istrinya yang bernama Maharatu Giri Pratiwi (31) beberapa hari terakhir berada di rumah asalnya yakni di Taman Sari Tabanan.

Suwarnatha diketahui menelepon istrinya pada Rabu (6/11/2019) dan mengaku ingin bunuh diri.

"Sebelum meninggal, sang istri sempat ditelepon pukul 20.00 Wita dimana saat video call (VC) korban tinggal sendirian di TKP (tempat kejadian perkara), sedangkan istri korban tinggal di Tabanan karena anaknya sekolah di Tabanan," kata AKP Laurens, Sabtu (9/11/2019).

Mendengar rencana suaminya ingin bunuh diri, kata Laurens, Pratiwi menghubungi paman suaminya yakni I Nyoman Tilem Darmawan (48) yang tinggal di Banjar Gemeh, Desa Dauh Puri Kangin, Denpasar Barat.

BPBD Badung saat mengangkat korban gantung diri, untuk dibawa ke RSUP Sanglah, Jumat (8/11/2019).
BPBD Badung saat mengangkat korban gantung diri, untuk dibawa ke RSUP Sanglah, Jumat (8/11/2019). (Istimewa)

Tak hanya itu, Pratiwi juga menghubungi anak dari paman Suwarnatha dan meminta untuk melihat suaminya di rumah di Kerobokan Kaja.

"Sang istri ini menceritakan bahwa suaminya ingin gantung diri. Ia tidak mengetahui apa penyebabnya lantaran sang istri di Tabanan. Namun tujuannya menghubungi paman dan ponakannya untuk meminta mengecek kondisi sang suami," jelasnya.

Kemudian pada Kamis (7/11/2019) anak paman Suwarnatha, yakni I Made Pande Sedana Merta memberitahu ayahnya, bahwa istri korban menghubunginya, dan meminta tolong untuk melihat korban ke rumahnya.

"Jadi pesan sang istri diteruskan oleh Pande ke ayahnya. Yang intinya meminta bantuan agar melihat korban," katanya.

Selanjutnya, Jumat (8/11/2019) sore, Pratiwi dan Nyoman Tilem langsung ke TKP untuk melihat kondisi Suwarnatha, yang saat itu tinggal sendiri.

Saat di TKP, istri Suwarnatha memberi tahu Nyoman Tilem, jika terjadi apa-apa jangan sampai memegang sesuatu di rumahnya lantaran saat itu pintu dalam keadaan terkunci.

Baca: Firasat Tak Baik Sebelum Halimah Tewas Ditikam di Pasar Kreneng, Ida: Pak, Istri Nggak Usah Diajak!

Baca: Dua Pria Tewas Diduga Keracunan Metanol, Keluarga Sebut Korban Sempat Minum Alkohol

"Sang istri dan keluarganya sudah curiga. Saat itu, pintu terkunci, hingga kedua saksi dan warga sekitar masuk ke TKP dengan mendobrak pintu. Saat didobrak, kondisi korban sudah meninggal dan tergantung di depan kamar mandi," jelasnya.

Laurens menjelaskan, dari hasil pemeriksaan TKP, tubuh Suwarnatha membengkak dan kulitnya mulai mengelupas semua.

Korban meninggal dengan cara gantung diri memakai tali rafia warna hitam di kusen pintu kamar mandi.

"Saat itu, kaki korban menyentuh lantai, pada anus mengeluarkan kotoran, kelamin mengeluarkan cairan, lidah terjulur, mata mendelik. dan tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Korban kemudian dibawa menggunakan ambulans BPBD Badung menuju RSUP Sanglah," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved