Ajak Artis Ibukota, BNPB Beri Bantuan Kemanusiaan Kepada Korban Gempa Maluku

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Penanganan Pengungsi Bidang Penanganan Darurat memberikan layanan psikososial dan kesehatan kepada korban bencana gempa bumi di Desa Tial Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.

Jumlah pengungsi yang ada di tempat tersebut berjumlah 148 KK atau sekitar 400 jiwa.

Baca: BNPB: 392 Juta Liter Air dan 272 Ribu Kg Garam Telah Digunakan untuk Atasi Karhutla

Kegiatan yang dilakukan BNPB diantaranya nonton bareng film edukasi, permainan untuk anak-anak, relaksasi kepada anak-anak dan ibu-ibu.

Hadir di acara tersebut artis-artis ibukota yakni Vera Maureen, Wina Moreno, Pakde Prapto dan Rini Ratu.

Untuk layanan kesehatan ada dokter umum dan dokter gigi serta pemberian obat.

Tercatat, 54 pasien umum dan tujuh pasien tindakan gigi dukungan relawan rajawali Jakarta.

Ada pula yang mengalami ISPA dan penyakit kulit.

"Anak-anak semua yang ada disini belajar agar tidak panik waktu gempa ya,” ujar Direktur Penanganan Pengungsi BNPB, Johny Sumbung dalam pernyataan pers yang diterima Tribun, Minggu(27/10/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Johny juga memberikan arahan mengenai penguatan dan kesiapsiagaan penyelamatan diri dan keluarga, serta tidak panik saat bencana gempa bumi datang.

"Tim BNPB juga mengunjungi pos pengungsi Garser Desa Passo Kecamatan Baguala Kota Ambon," ujar Johny.

Sekretaris Pemerintah Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheri memberikan ucapan terima kasih atas kehadiran tim BNPB di lokasi bencana. “Kami berterimakasih kepada bapak Jhon dan rombongan tim BNPB untuk memberikan bantuan kegiatan. Kurang lebih ada 159 KK atau 889 jiwa di lokasi Garser yang cukup tinggi," ujar Gustaf.

Diketahui tim BNPB menyeberangi laut dari pulau Ambon ke pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah untuk melakukan kegiatan bantuan kemanusiaan.

Bersama mitra lokal yaitu Aliansi Kapitan Maluku dan Tagana Rajawali BNPB melakukan kegiatan di sekolah darurat SDN 01 Negeri (Desa) Oma.

Jumlah siswa di lokasi 115 orang.

Bangunan sekolah yang beratap rumbia bertiang kayu dan berdinding terpal dengan empat lokal/bilik kelas tidak menyurutkan semangat anak-anak mengikuti kegiatan seperti menonton video edukasi gempa, bermain dan bernyanyi yang dipandu para relawan dan artis-artis rombongan BNPB.

Sebagian ibu-ibu orang tua murid juga diadakan kegiatan relaksasi dari Relawan Komunitas Lapan.

Di pulau yang sama tim bergeser ke titik pos pengungsian lapangan Negeri Kailolo Kecamatan Pulau Haruku dengan memutar menggunakan speed boat.

Data pengungsi lapangan Kailolo dilaporkan berjumlah 948 KK atau 3.337 jiwa.

Kegiatan kemanusiaan yang digelar tidak jauh berbeda yaitu layanan kesehatan (umum dan gigi) serta dukungan psikososial kepada anak dan ibu-ibu.

Usai dari acara tersebut rombongan BNPB menuju Kabupaten Seram Bagian Barat.

Lokasi yang dituju yaitu Dusun Kelapa Dua Kecamatan Kairatu tepatnya di lapangan SMK Muhammadiyah.

Di titik ini terdapat 340 KK atau 1.267 jiwa warga yang mengungsi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat Mansur Tuharea memberikan sambutan sebelum memulai acara di tenda BNPB.

Ia merasa bahagia kali kedua didatangi oleh rombongan Jakarta.

“Kami bahagia kedatangan bapak John dan rombongan untuk mengadakan kegiatan psikososial dan layanan kesehatan” ujar Mansur.

Selepas makan siang tim bergerak menuju Negeri Hatusua Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat.

Kawasan pengungsian yang berada dalam hutan-hutan selanjutnya menjadi lokasi terpilih pelaksanaan acara dukungan psikososial dan layanan kesehatan dokter umum dan dokter gigi.

Di lokasi tersebut terdapat 436 KK yang tersebar di setiap tenda terpal.

Hari terakhir tim BNPB melakukan roadshow kegiatan kemanusiaan ke titik-titik pengungsian yaitu di Desa Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.

Baca: Ketua DPP Hanura: Kami Tidak akan Meminta-minta Jabatan

Selepas berlayar kembali dari Kabupaten Seram Bagian Barat tim langsung menuju titik perbukitan dimana titik konsentrasi pengungsi berada.

Kegiatan dukungan psikososial kembali digelar seperti menonton video edukasi bencana dan permainan melibatkan anak-anak. Layanan kesehatan dokter umum dan dokter gigi juga dibuka hingga malam hari menjelang.