Jalan Nasional Aceh-Medan di Dairi Tertimbun Longsor
Hingga malam ini ratusan kendaraan dari Aceh menuju Medan Sumatera Utara maupun sebaliknya masih terperangkap di lokasi longsor
Di sana, selain terus dilanda hujan dentuman petir juga cukup rawan.
Seperti disampaikan petugas PAM Tipang Tinendung alias Tyson.
Setiap hari di lokasi PAM tempat dia bekerja, selalu dilanda hujan dan petir.
Akibatnya, operasional PAM tidak bisa dimaksimalkan lantaran rawan tersambar petir.
”Ngeri kali petirnya, kalau mesin nyala bisa hancur dihantam. Karena besi saja kalau kita pegang kesetrum pas lagi petir,” kata Tyson.
Selain bahaya petir, beberapa lokasi badan jalan nasional yang menghubungkan Aceh-Medan, Sumatera Utara via Subulussalam juga rawan longsor dan pohon tumbang.
Baca: Pasutri Tewas Tertimbun Longsor Berpelukan, Sebelumnya Sudah Dilarang Pulang
Iwan, Kepala PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dikonfirmasi Serambinews.com menyampaikan, imbauan bagi para pengendara yang melintas khususnya kawasan Kedabuhen, Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Lokasi ini, salah satu sebaran titik rawan longsor dan pohon tumbang setiap musim penghujan.
Sebab di sana terdapat tebing bukit yang labil serta pepohonan hutan lebat.
Iwan mengatakan, pihaknya memang terus stanby untuk mengantisipasi bencana longsor, pohon tumbang, termasuk banjir.
Menurut Iwan, sejauh ini ada sejumlah titik badan jalan rawan longsor di wilayah Subulussalam.
Berdasarkan data PJN wilayah II, lokasi rawan longsor yakni di ruas Subulussalam batas provinsi Sumatera Utara.
Lokasi itu berada di KM 610-617 Kota Subulussalam sekitar Desa Jontor dan Lae Ikan Kecamatan Penanggalan.
Baca: Pernikahan Rina Nose dan Josscy Aartsen Banjir Ucapan Artis, dari Ruben Onsu hingga Chika Jessica
“Lokasi paling rawan longsor ada delapan kilometer jalur nasional ini berada di perbatasan Aceh-Medan, tepatnya Jontor dan Lae Ikan, Penanggalan, Kota Subulusssalam,” terang Iwan.
Kecuali itu, kata Iwan ada beberapa titik rawan bencana banjir seperti di Desa Danau Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Desa Bulu Sema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil, Desa Biskang dan Sosor.