Sabtu, 4 Oktober 2025

Kisah Nicco, Bocah SD di Sragen Sekolah Sambil Jual Es

Membawa termos berukuran tiga liter, Tegoh Niccolas Saputra (10) pelajar kelas 4 SD Negeri Banyurip 03 mencoba menawarkan es kucir di sekolahnya

Editor: Sugiyarto
TRIBUN JATENG/MAHFIRA PUTRI MAULANI
Tegoh Niccolas Saputra (10) pelajar kelas 4 SD Negeri Banyurip 03 berjalan sembari membawa termos berisi es kucir yang hendak dijualnya di sekolah tersebut, Selasa (8/10/2019). 

Ibu Nicco, Giyem hanya berjualan es kucir dan es batu di rumah dengan menjaga adik Nicco, Tegar.

Sedangkan ayah Nicco, Fery Purnomo merantau di Jakarta, berjualan bakso keliling.

Nicco tinggal bersama ibu, adik, pamannya Pono, serta neneknya Sakiyem di perbatasan desa antara Ngawi dan Purwodadi.

Ditanya mengenai cita-cita, Nicco mengungkapkan ingin menjadi tentara dan bisa membanggakan orangtuanya.

Giyem mengklaim sudah pernah melarang anaknya berjualan di sekolah.

Namun hal tersebut ditentang Nicco.

Anaknya tersebut tetap memaksa diri untuk berjualan, membantu meringankan beban orangtua.

"Sudah saya larang, namum Nicco itu orangnya keras kepala. Dia ingin bantu saya. Ya seperti saat ini, sekolah sambil jualan es," kata Giyem.

Waktu berjualan nasi bungkus, Nicco membawa rata-rata 45 bungkus nasi, harga Rp 1.000 perbungkus.

Giyem juga menceritakan sepulang sekolah anaknya seperti anak-anak pada umumnya.

"Kadang nonton televisi dan main ke rumah temen. Nicco suka pelajaran matematika. Tapi kalau membaca memang agak susah," terang Giyem.

Terpisah, Retno Wijayanti guru di SD Negeri Banyurip 03 membenarkan jika Nicco setiap hari berjualan es di sekolah tersebut.

Retno juga bercerita apabila pihak sekolah sempat melarang Nicco untuk tidak berjualan di sekolah.

Dengan maksud agar Nicco bisa lebih fokus belajar, tidak berjualan.

"Boleh bawa es kucir ke sekolah, dititipkan saja di kantin sekolah."

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved