Sabtu, 4 Oktober 2025

Keluarga Tangisi Jasad Golfrid, Rahman: Bukan Meninggal Karena Begal

Jenazah Golfrid Siregar (34) telah dibawa ke rumah duka di Desa Palian Na Opat Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun

Editor: Hendra Gunawan
Tommy Simatupang/Tribun Medan
Jenazah Golfrid Siregar (34) telah dibawa ke rumah duka di Desa Palian Na Opat Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun, Selasa (8/10/2019). 

Tribun-Medan.com juga mencoba mengamati bentuk-bentuk luka pada sekujur tubuh jenazah Golfrid.

Golfrid Siregar aktifis Walhi Sumut
Golfrid Siregar aktifis Walhi Sumut (Istimewa)

Pada bagian batok kepala terlihat dua garis jahitan yang panjang sekitar 6 cm.

Ada juga beberapa jahitan kecil.

Lalu, pada bagian mata sebelah kiri terlihat memar yang sudah membiru.

Di bagian tangan juga terlihat luka memar yang juga membiru.

Keluarga korban masih menaruh rasa curiga atas kematian Golfrid.

Mereka menganggap kematian Golfrid Siregar bukan insiden kecelakaan lalu-lintas.

Kakak Golfrid, Rahman Siregar menilai dari kasat mata tubuh adiknya terlihat ada bentuk kekerasan.

"Meninggal adik saya tidak murni kecelakaan.

Kalau melihat jenazah adik saya, ada hal-hal yang disengaja karena lihat kondisinya," ujarya sembari mencoba menahan air mata.

Rahman juga tidak setuju jika adiknya menjadi korban begal.

Ia merincikan sepeda motor Golfrid Siregar tidak dibawa kabur.

Hanya cincin, laptop, dan handphone.

Kondisi sepeda motor juga tidak terlihat bentuk laka lantas.

Rahman tidak bisa mengungkapkan Golfrid bertemu dengan siapa sebelum kejadian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved