Bayi 8 Bulan Meninggal Dunia Usai Tertimpa Reruntuhan Tembok saat Gempa Guncang Ambon
Abu menjelaskan sebelum dirawat intensif di RSUD dr Haulussy Ambon, korban sempat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Tantui
Dampak Gempa
Gempa yang berpusat di 40 km timur laut Ambon tersebut, menyebabkan lebih dari 100 orang menderita luka-luka akibat terkena reruntuhan bangunan.
Selain itu, sekitar 15.000 warga masih mengungsi pasca gempa dikarenakan rumah mereka yang rusak dan mengantisipasi gempa susulan.
Laporan dari situs BNPB, banyak bangunan yang rusak, termasuk gedung fasilitas pendidikan, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas umum.
Kerusakan rumah di wilayah terdampak mencapai 171 unit, dengan rincian 59 rusak berat, 45 rusak sedang dan 67 rusak ringan.
Sedangkan, fasilitas pendidikan rusak sebanyak 5 unit antara lain beberapa bangunan di Universitas Pattimura dan Kampus IAIN.
Hingga Jumat (27/9/2019) pukul 15.00 WIT, BMKG mencatat gempa susulan sebanyak 284 kali, dan jumlah gempabumi yang dirasakan sebanyak 44 kali.

Banyak warga merasakan pusing dan mual akibat ratusan gempa susulan tersebut.
Laporan kontributor Kompas.com, Rahmat Rahman, bahkan sejumlah warga di Kecamatan Kairatu, merasakan mual dan ingin muntah.
"Gempa dirasakan kuat sekali. Sudah ratusan kali kalau dihitung. Warga sampai mual dan ingin mutah," ujar Rahmat, Jumat (29/9/2019).
Selain itu, akibat gemnpa tersebut, layanan internet dan listrik beberapa wilayah juga dilaporkan mati total.
"Warga di Kecamatan Kairatu kesulitan karena tidak ada sama sekali listrik dan internet. Warga susah mendapatkan air," ujar Rahmat.
Kepala BNPB Kunjungi Lokasi terdampak
Kepala BNPN, Doni Murdano hari ini mengunjungi lokasi dampak gempa dengan didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail.
Hingga kini, Pihak BNPB telah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan ke lokasi terdampak gempa.