Tidak Puas Layanan Istri, Pria di Samarinda Gagahi Anak Tiri dan Ibu Korban Ikut Membantu
Ibu korban tidak dapat menolak perintah pelaku karena takut diceraikan oleh pelaku padahal mereka menikah siri
Saat Tribunkaltim.co mencoba mewawancarai salah satu tim di UPTD PPA Kota Balikpapan, Vivi Nur Asyiah Bordu Damanik, mengatakan secara psikologis, anak-anak yang jadi korban asusila oleh terduga oknum Kepolisian ini tentu terganggu.
Sejauh ini ada mengalami dampak ekses dari aktivitas amoral dari si pelaku ini.
Berikut ada deretan fakta yang terungkap dampak dari aktivitas amoral ini yang dirangkum oleh Tribunkaltim.
1. Korban Menjadi Takut
Secara psikologis tentu saja, kelima anak yang jadi korban oknum Kepolisian, mengalami gangguan.
Sebenarnya bukan trauma akibat perilaku oknum Kepolisian ini.
"Bukan trauma tapi takut, soalnya kan kalau trauma itu dalam banget," tutur Vivi UPTD PPA Kota Balikpapan.
2. Tidak Lagi Mau Belajar Mengaji
Mereka para korban asusila dari oknum Kepolisian merasa takut, tidak mau lagi pergi mengaji.
"Jadi karena takut mereka akhirnya tidak mau melanjutkan belajar ngaji yang lagi karena orang tuanya juga sudah melarang, sudah gak usah ngaji lagi," kata Vivi kepada Tribunkaltim.co.
Perlu diketahui, selama ini oknum Kepolisian ini dikenal sebagai pribadi yang baik, mau mengisi waktu untuk menjadi pengajar pengajian.
3. Korban Masih Mau Berbicara
Keberadaan para korban sebenarnya tidak sampai membuat merasa syok hingga sampai berujung trauma berat sampai harus banyak berdiam diri atau bengong.
"Mereka para korban masih mau berbicara kepada ada orang-orang di sekitarnya," ujar Vivi.
Sejauh ini warga dan orangtua mengenal pelaku oknum Kepolisian ini.