Ditangkap Setelah Setahun Buron, Pembunuh Kakek Nenek Kepada Polisi: Saya Masih Dicari Pak ?
Pelaku kasus pembunuhan kakek dan nenek di Bogor, Jawa Barat akhirnya berhasil ditangkap polisi.
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pelaku kasus pembunuhan kakek dan nenek di Bogor, Jawa Barat akhirnya berhasil ditangkap polisi.
Pelaku berinisial RN berhasil ditangkap setelah buron selama satu tahun.
RN sebelumnya diketahui tinggal di kontrakan milik korban tepat di samping lokasi pembunuhan.
Pelaku berinisial RN (36) membunuh kakek dan nenek pada 30 Mei 2018 lalu.
Saat itu, RN langsung kabur setelah membunuh kakek dan nenek berinisial SM (70) dan HN (65).
Baca: Dapat Kunjungan Menteri Negeri Kelantan Malaysia, Herman Deru Paparkan Potensi Pertanian Sumsel
RN baru ditangkap jajaran Satreskrim Polres Bogor pada 10 September 2019.
Pelaku ditangkap di Solok, Sumatera Barat saat sedang bekerja sebagai kuli bangunan.
Saat ditangkap aparat kepolisian, pelaku tidak melakukan perlawan.
Pelaku justru terkejut lantaran mengira dirinya sudah tidak lagi dicari polisi.
"Si pelaku sampai (heran) Lho, Saya masih dicari pak? gitu. Dia melarikan diri, kendalanya seperti itu. Tapi komitmen kita untuk kasus-kasus apalagi kasus kekerasan kita akan kejar sampai manapun akan kita ungkap," ujar Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky dalam keterangan persnya di Mapolres Bogor, Selasa (17/9/2019).
Kronologi
Sepasang kakek-nenek di Ciampea, Kabupaten Bogor ditemukan tewas di dalam kamar tidur, Kamis (31/5/2018).
Kakek nenek bernama Sadam (70) dan Haryati (68) tersebut ditemukan tewas sekira pukul 08.00 WIB oleh anaknya, Nurhadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, awalnya Nurhadi curiga tidak melihat orangtuanya berjualan seperti biasanya pada pagi hari.
Kemudian, Nurhadi mencoba memanggil warga sekitar dan Ketua RT setempat untuk mendobrak pintu rumah.
Setelahnya, Nurhadi dan sejumlah warga pun terkejut melihat kedua orang tuanya tergeletak di lantai dengan kondisi sudah meninggal dunia.
Baca: Maman Suherman: Rakyat yang Akan Langsung Awasi Dewan Pengawas KPK
Seorang warga, Aguswan (41) mengatakan, kakek nenek tersebut hanya tinggal berdua di rumah yang bersampingan dengan sekolah PAUD.
"Anaknya sudah pada besar, jadi almarhum itu ngewarung di rumahnya," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (31/5/2018).
Warga setempat pun dibuat heran saat warung milik Sadam tak kunjung buka hingga waktu menunjukkan pukul 08.00 WIB.
Baca: DPRD Jabar Umumkan Enam Nama Calon Pimpinan DPRD Jabar 2019-2024
Padahal warung kelontong tersebut biasa sudah buka sejak pukul 06.30 WIB.
"Karena kan ada anak-anak PAUD yang sekolah jadi pagi tadi sudah buka, kemudian pada penasaran ko belum buka," tuturnya.
Tak disangka, kakek nenek yang juga memiliki usaha kontrakan di sebelah rumahnya tersebut ternyata ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
"Baru pertama kali kampung ini dibuat geger dengan kejadian ini, semuanya enggak menyangka," ucapnya.
Warga lainnya, Bagas Apis (17) mengatakan tidak ada gerak gerik mencurigakan di sekitar kediaman korban sejak malam hari.
Menurutnya, kawasan kampung tersebut selalu ramai mulai dari malam hingga subuh.
"Karena kan bulan puasa, jadi banyak yang begadang juga, kebetulan saya juga lagi nongkrong sama teman-teman saya dekat kediaman almarhum Pak Sadam," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (31/5/2018).
Namun, pada waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB dini hari, rekannya yang masih bersaudara dengan korban mendengar suara minta tolong.
Saat itu, dirinya dan rekannya langsung mencari di mana sumber teriakan tersebut berasal.
"Langsung ramai-ramain nyari, kayanya itu suara almarhum Bu Haryati, tapi pas dicari-cari itu tidak ada apa-apa, engga ada yang mencurigakan juga," ucapnya.

Pencarian tersebut pun dihentikan pada pukul 03.00 WIB lantaran tidak membuahkan hasil apapun.
"Yang nyari langsung pada pulang ke rumahnya masing-masing, karena kan mau sahur juga," katanya.
Pagi harinya, Bagas pun terkejut mendengar kabar bahwa Sadam dan Haryati ditemukan tewas di kediamannya.
Baca: Prediksi Laga Inter Milan vs Slavia Praha Liga Champions 2019: Romelu Lukaku DIprediksi Starter
Padahal, dirinya yang pada dini hari tadi berada di sekitar kediamannya tak melihat ada kecurigaan apapun.
"Iya kaget banget, langsung ramai di sekitar rumahnya, awalnya warga heran kok warung almarhum Pak Sadam ga buka padahal biasanya pukul 06.30 WIB itu udah buka," jelasnya.
Sebelum ditemukan tewas dengan istrinya, Sadam (70) rupanya masih beraktivitas menjaga warungnya hingga pukul 21.00 WIB..
Hal itu disampaikan langsung tetangga korban di Kampung Pabuaran, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor yang enggan disebutkan identitasnya.
"Iya, jadi sebelum warungnya tutup, suami saya ke warungnya jajan, sekitar pukul 20.30 WIB, yang jaga kebetulan almarhum Pak Sadam," ujar wanita berkerudung kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (31/5/2018).
Ia melanjutkan, saat itu suaminya sempat bercengkrama dengan Sadam.
"Jadi Pak Sadam itu kan lagi sakit, terus nanya gitu ke suami saya soal kapan waktu minum, misal obat ini diminumnya berapa kali dalam sehari," tuturnya.
Selang beberapa saat, Sadam pun menutup warungnya.
Pagi harinya, ia terkejut karena di sekitar rumah Sadam banyak dikerumuni warga.
"Ramai banget, ternyata Pak Sadam dan istrinya, Bu Haryati (68) tewas di kamarnya," katanya.
Tidak diketahui secara pasti apakah ada barang berharga milik Sadam maupun Haryati yang hilang atau tidak.
Namun ia menduga, Sadam dan Haryati menjadi korban pembunuhan.
"Kayanya barang-barang berharga tidak hilang, makanya agak aneh juga," ungkapnya.
Motif pembunuhan
Kapolres menjelaskan bahwa awalnya RN melakukan pencurian di warung kelontong milik korban dengan cara masuk melalui atap plafon kontrakannya yang menyambung dengan toko atau warung korban pada waktu subuh.
Namun, aksi pelaku yang bekerja serabutan tersebut malah kepergok kedua korban.
"Karena panik ketahuan, kemudian pelaku mendorong dan mencekik korban (SM) hingga meninggal dunia. Dilanjutkan kepada istri korban (HN) yang kebetulan ada di TKP, dia didorong sampai kepala terbentur kemudian dipukul dan dicekik hingga meninggal dunia," kata Dicky.
Baca: Salat Minta Hujan, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Istisqa
Setelah itu, pelaku keluar melalui atap plafon pindah ke kontrakannya yang ada di sebelah warung tersebut dan melarikan diri hingga akhirnya ditangkap di wilayah Sumatera Barat.
"Pelaku ditangkap saat sedang bekerja menjadi kuli bangunan. Untuk motifnya, melakukan pencurian di tempat daripada korban. Pelaku dijerat pasal 338 dengan ancaman bisa sampai 15 tahun (kurungan)," katanya.
Pengungkapan kasus ini, diakui Dicky memang memakan waktu cukup lama yang diketahui mencapai sekitar 1 tahun.
"Ya melarikan diri, kendalanya seperti itu. Tapi komitmen kita untuk setiap kasus-kasus itu apalagi kasus kekerasan kita akan kejar, sampai mana pun akan kita kejar," katanya.
Penulis: Mohamad Afkar S
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Detik-detik Kuli Bangunan Bunuh Kakek & Nenek di Bogor, Pelaku Buron 1 Tahun Keheranan saat Diciduk