Selasa, 30 September 2025

UPDATE Kebakaran Hutan: Jokowi ke Riau dan Sebut Ada Kelalaian, Polisi Tetapkan 189 Tersangka

Simak kabar terbaru soal kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah tanah air. Jokowi ke Riau tinjau lokasi dan polisi tetapkan 189 tersangka.

Penulis: Sri Juliati
TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO/INSTAGRAM/gardasatwafoundation
Asap membumbung dari kawasan lahan di kawan Sungai Siring dipantau dari desa Pampang Kecamatan Samarinda Utara, Minggu (15/9/2019). Ular piton mati akibat kebakaran hutan di Kalimantan 

Simak kabar terbaru soal kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah tanah air. Jokowi ke Riau tinjau lokasi dan polisi tetapkan 189 tersangka.

TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Hingga Senin (16/9/2019), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menemukan, ada 2.862 titik api di seluruh Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan data terakhir dari BMKG, terdeteksi asap di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat.

Kemudian, di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Semenanjung Malaysia, Serawak Malaysia, dan Singapura.

Dampak kebakaran hutan dan lahan pun semakin meluas sebab masih banyak titik api yang belum berhasil dipadamkan.

Baca: Bagaimana Proses Terjadinya Hujan Buatan untuk Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan?

Baca: Tiga Instruksi Jokowi Kepada Jajarannya Terkait Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

Pemerintah pun disarankan segera menangani dampak kebakaran hutan dan lahan yang semakin parah.

Pasalnya, kebakaran hutan berdampak pada kualitas udara yang dicemari asap hingga banyak binatang yang hidup di hutan, mati.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun dikabarkan bertolak ke Riau untuk rapat dan meninjau lokasi karhutla.

Sementara itu, polisi telah menetapkan 189 tersangka karhutla, siapa saja?

KEBAKRAN LAHAN - Asap membumbung dari kawasan lahan di kawan Sungai Siring dipantau dari desa Pampang Kecamatan Samarinda Utara, Minggu (15/9/2019). Kebakaran diduga pembakaran lahan sekitar 1 KM dari Runway Bandara APT Pranoto disayangkan karena mengakibatkan penerbangan terganggu disamping itu kebakaran lahan tidak ditangani dengan serius oleh pihak berwenang.
KEBAKRAN LAHAN - Asap membumbung dari kawasan lahan di kawan Sungai Siring dipantau dari desa Pampang Kecamatan Samarinda Utara, Minggu (15/9/2019). Kebakaran diduga pembakaran lahan sekitar 1 KM dari Runway Bandara APT Pranoto disayangkan karena mengakibatkan penerbangan terganggu disamping itu kebakaran lahan tidak ditangani dengan serius oleh pihak berwenang. (TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Inilah kabar terbaru soal kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah tanah air, yang berhasil dirangkum Tribunnews.com dari Kompas.com:

1. Presiden ke Riau

Presiden Jokowi bertolak ke Pekanbaru, Riau, Senin (16/9/2019) sore.

Kepala Negara berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma dengan pesawat kepresidenan sekitar pukul 17.00 WIB.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Adita Irawati membenarkan Jokowi ke Pekanbaru untuk meninjau langsung lokasi kebakaran hutan dan lahan di sana.

Selain itu, Jokowi juga akan memimpin rapat untuk pemadaman karhutla dan penanganan kabut asap.

"Memimpin rapat terbatas karhutla dan meninjau lokasi kebakaran," kata Adita kepada Kompas.com, Senin malam.

Adita menyebut Jokowi akan berada di Pekanbaru hingga Selasa (17/9/2019) sore.

"Rencananya sampai besok," ucap Adita.

2. Kata Jokowi soal kebakaran hutan

Presiden Joko Widodo (dua kiri) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) menjawab pertanyaan wartawan terkait revisi UU KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Presiden Joko Widodo (dua kiri) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) menjawab pertanyaan wartawan terkait revisi UU KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/9/2019). (Warta Kota/henry lopulalan)

Jokowi mengatakan, harusnya setiap musim kemarau pemerintah pusat hingga daerah bisa mencegah dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.

Namun, untuk tahun ini, Presiden mengakui ada kelalaian sehingga kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan kabut asap pekat terjadi di berbagai titik.

"Setiap tahun sebetulnya sudah tidak perlu lagi rapat seperti ini, otomatis menjelang musim kemarau itu semunya harus sudah siap."

"Sebetulnya itu saja, tetapi ini kita lalai lagi sehingga asapnya jadi membesar," kata Jokowi saat memimpin rapat di Pekanbaru, Riau, Senin (16/9/2019).

Jokowi mengaku sudah mengingatkan jajarannya terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan saat rapat di Istana pada 15 Juli.

Namun, ia menyesalkan pencegahan itu tidak berjalan baik sehingga kebakaran hutan dan lahan tetap terjadi.

"Pencegahan dalam penanganan dalam karhutla adalah mutlak dilakukan," kata Jokowi dikutip dari Kompas.com.

"Karena kalau yang terjadi sudah kejadian kebakaran apalagi di lahan gambut, pengalaman bertahun-tahun kita sudah mengalaminya, sangat sulit menyelesaikan," ucapnya.

Padahal, Jokowi menyebut, gubernur sudah memiliki perangkat hingga ke tingkat desa.

Begitu juga Pangdam dan Kapolda.

Belum lagi jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Kita memiliki semuanya tapi perangkat ini tidak diaktifkan secara baik.

"Kalau infra ini diaktifkan secara baik, saya yakin yang namanya satu titik api sudah ketahuan sebelum sampai jadi ratusan titik api," ucap Jokowi.

3. Belum ada rencana evakuasi satwa

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan, belum ada rencana evakuasi terhadap satwa yang terancam kelangsungan hidupnya akibat karhutla.

Kepala Biro Humas KLHK, Djati Wijaksono menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum melakukan upaya evakuasi satwa karena dampak karhutla belum signifikan terhadap kelangsungan hidup satwa.

"Belum ada rencana evakuasi. Kita punya dokter hewan di masing-masing lokasi karhutla untuk memastikan apakah dampak karhutla sudah berbahaya atau tidak," kata Djati saat ditemui di Gedung KLHK, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Djati menyebutkan, pihaknya sudah mendapatkan informasi dari Borneo Orangutan Survival (BOS) di Balikpapan, Kalimantan Timur, tidak ada titik api maupun karhutla di dekat wilayah konservasi.

Kolase foto Ular Piton Raksasa
Kolase foto Ular Piton Raksasa (Kolase Instagram @gardasatwafoundation)

Namun demikian, lanjutnya, bau asap karhutla sudah tercium di sekitar wilayah BOS.

"Tidak ada kebakaran di wilayah BOS. Tapi memang ada tercium asap karhutla yang sudah sampai ke wilayah tersebut," sambungnya, dikutip dari Kompas.com.

4. Polisi tetapkan 189 tersangka karhutla

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (Tribunnews.com/Vincentius Jyestha)

Berdasarkan data per Senin (16/9/2019), polisi telah menetapkan 185 orang dan 4 korporasi yang ditetapkan sebagai tersangka karhutla.

Demikian dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019).

Untuk jumlah tersangka individu terjadi peningkatan dari total 179 tersangka per Jumat (13/9/2019).

"Total keseluruhan yang berhasil diamankan atau disidik oleh jajaran polda ada 185 tersangka secara perorangan dan korporasi ada 4," tutur dia.

Rinciannya, dikutip dari Kompas.com, terdapat 47 tersangka yang ditetapkan oleh Polda Riau.

Sementara, 1 perusahaan yaitu PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS), telah ditetapkan sebagai tersangka untuk karhutla di Riau.

Kemudian, sebanyak 18 tersangka di daerah Sumatera Selatan.

Selanjutnya, terdapat 4 tersangka di Jambi dan 2 tersangka di Kalimantan Selatan.

Untuk daerah Kalimantan Tengah, polda setempat menetapkan 45 orang dan PT Palmindo Gemilang Kencana (PGK) sebagai tersangka.

Selanjutnya, sebanyak 59 tersangka dan dua korporasi menjadi tersangka di Kalimantan Barat.

Dua perusahaan yang menjadi tersangka di Kalbar adalah PT SISU dan PT SAP.

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Devina Halim/Christoforus Ristianto/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved