Kamis, 2 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Lebih dari 800 Mahasiswa Papua Pulang Kampung, Klarifikasi MRP hingga TNI Siapkan Hercules

Berita terkini Papua, Majelis Rakyat Papua (MRP) memberikan klarifikasi atas terjadinya gelombang mahasiswa Papua pulang kampung

Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua-Jawa Barat, Aliansi Mahasiswa Papua, dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua menggelar unjuk rasa menyikapi isu yang berkembang pasca-terjadinya dugaan tindakan rasis di Jawa Timur, di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/8/2019). Dalam aksi tersebut, mereka menyuarakan 18 poin tuntutan, satu di antara tuntutannya adalah mengutuk pelaku pengepungan asrama Kamasan Papua di Surabaya dan penyerangan aksi damai di Malang serta tangkap dan adili aktor intelektual pengepungan dan penyerangan tersebut. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

"Bagi mereka yang rasa aman, biar saja mereka melanjutkan kuliah di tempat studi mereka. Bagi mereka yang pulang itu lah yang kita carikan solusi terbaik," kata Timotius.

Dari data terakhir yang disebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, sudah sekitar 830 mahasiswa Papua kembali ke tempat asalnya.

Dari total tersebut, tidak semua mahasiswa kuliah dengan biaya dari Pemerintah Provinsi Papua.

Sebagian bersekolah dengan beasiswa dari pemerintah kabupaten/kota di Papua.

2. MRP Sebut kepulangan Mahasiswa Papua seperti Musibah Baru

MRP menganggap pulangnya 830 mahasiswa asal Papua seperti musibah baru. 

"Ini (bisa) dikatakan seperti satu musibah baru yang tidak disangka oleh semua pihak termasuk MRP. Kami berharap Papua dan Papua Barat kita kerja sama dalam rangka menangani kepentingan adik-adik kita untuk perkuliahan mereka," ujar Ketua MRP Timotius Murib, di Jayapura, Selasa (10/9/2019) dikutip dari Kompas.com.

Timotius mengatakan, MRP sudah membangun komunikasi dengan eksekutif dan legislatif.

Hal itu untuk mengatasi persoalan baru akibat kepulangan ratusan mahasiswa ke Papua.

Menurut Timotius, walau bagaimanapun mahasiswa yang sudah pulang ke Papua harus diperhatikan dan segera dicarikan solusi mengenai kelanjutan perkuliahannya.

Terkait adanya seruan agar para mahasiswa Papua yang sudah pulang kampung untuk kembali ke tempat studinya, Timotius menyatakan hal tersebut bisa saja disampaikan.

Namun, menurut Timotius, hingga kini belum ada pihak yang mengajak MRP berkomunikasi mengenai seruan tersebut.

"Kami juga mendapatkan informasi bahwa ada seruan dari TNI-Polri tentang seruan bagi adik-adik kita kembali ke tempat studi, tapi sejauh ini tidak ada komunikasi dengan MRP," kata dia.

demo mahasiswa Papua
demo mahasiswa Papua (Lendy Ramadhan/Tribunnews.com)

Pada 8 September 2019, Timotius sempat menyatakan bahwa maklumat yang dibuat MRP adalah tindak lanjut dari aspirasi dari para pendemo di Kantor Gubernur Papua, pada 19 Agustus 2019.

"Berdasarkan aspirasi tersebut, maka MRP mengeluarkan maklumat (pada 21 Agustus), apabila adik-adik mahasiswa dan mahasiswi tidak merasa nyaman, tidak ada perlindungan dari provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia, maka kami akan minta untuk pulang. Setelah pulang, mereka lanjutkan pendidikan di Tanah Papua," tutur Timotius.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved