Insiden Cek Cok di Tempat Hiburan Malam Gagalkan Pengungkapan Peredaran 5.000 Butir Ekstasi
Untung mengatakan, beberapa tempat yang dijadikan lokasi transaksi narkoba, termasuk tempat hiburan malam, memang sudah dipantau oleh pihaknya
Terlebih katanya, dalam pemberitaan yang beredar seakan-akan malah dibuat Kabid Pemberantasan melakukan tindakan menghalangi tugas Satpol PP.
"Sebenarnya tidak, hanya sama-sama melaksanakan tugas. Disebut menghalangi atau jadi beking itu tidak benar. Justru kami dengan adanya kejadian ini, target kami jadi hilang. Pengungkapan gagal, sirna," tuturnya.
Petinggi BNNP Riau ini menduga, target 5000 butir pil ekstasi yang gagal diungkap, kemungkinan sudah berhasil beredar terutama di kota Pekanbaru.
"Entah sudah ke mana perginya mungkin sudah beredar di Pekanbaru. Tapi saya tetap akan berupaya, akan saya bersihkan peredaran narkoba. Saya sudah buktikan, selama kurun waktu Januari sampai Juli 2019, 70 kg sabu yang sudah kita ungkap, lalu 33 butir ekstasi," bebernya.
"Artinya kita buktikan kita serius dalam melaksanakan pengungkapan kasus narkoba ini, kita tidak main-main," sebut Untung lebih lanjut.
Untung menegaskan, setelah gagal melakukan pengungkapan akibat insiden malam itu, dia dan tim kini merasa lebih tertantang untuk melakukan pengungkapan narkoba.
"Bukan hanya 5000 butir itu saja. Akan kita ungkap yang lainnya, termasuk ke aktor intelektualnya, bekingnya," ungkapnya.
Sementara itu terkait insiden ini, Untung berencana akan melakukan komunikasi lebih lanjut dengan Walikota Pekanbaru.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul BNNP Riau Sebut Pengungkapan 5000 Ekstasi Gagal Akibat Insiden Cek Cok di Tempat Hiburan Malam