Rusuh di Papua
Persekusi & Rasisme di Surabaya Picu Rusuh di Papua: Polisi Usut Pelaku, Bantah Anggota Terlibat
Dalam kerusuhan di Manokwari, massa membakar kantor DPRD Papua Barat serta sejumlah fasilitas umum lainnya.
Namun, Lukas meminta polisi tidak melakukan pembiaran apabila masyarakat Papua di manapun menjadi korban persekusi dan main hakim sendiri.
Ia juga menyayangkan ada oknum aparat yang melontarkan kalimat rasisme saat menghadapi mahasiswa Papua di Surabaya.
Hal itu telah melukai hati masyarakat Papua.
Polri sendiri membantah hal tersebut.

Dedi memastikan, kalimat berbau rasisme yang dilontarkan kepada mahasiswa Papua bukan berasal dari personelnya.
Baca: Ngabalin: Orang Papua Berjiwa Penyayang
Dedi menjelaskan, justru personelnya saat itu melindungi mahasiswa Papua dengan mengevakuasinya dari kepungan sekelompok ormas yang marah akibat informasi dugaan penghinaan bendera merah putih di asrama mahasiswa.
"Kami mengevakuasi untuk menghindari bentrok fisik antara masyarakat setempat dengan teman-teman mahasiswa Papua," ujar Dedi.
"Awalnya kan memang (diduga) terjadi perusakan terhadap Bendera Merah Putih, itu provokasi awal, sehingga masyarakat setempat melakukan pengepungan," lanjut dia.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Devina Halim/Kontributor Surabaya, Ghinan Salman/Ihsanuddin)