Rabu, 1 Oktober 2025

Ujaran Kebencian

Warga Bandung Pengunggah Video Ujaran Kebencian Terancam Pidana 6 Tahun

Syaifudin, didakwa melakukan tindak pidana menyebarkan informasi ujaran kebencian berdasarkan SARA.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Warga Perum Damar Mas III Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran bernama Syaifudin, didakwa melakukan tindak pidana menyebarkan informasi ujaran kebencian berdasarkan SARA. Ia menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri Bale Bandung pada Rabu (14/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Warga Perum Damar Mas III Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran bernama Syaifudin, didakwa melakukan tindak pidana menyebarkan informasi ujaran kebencian berdasarkan SARA.

Ia menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri Bale Bandung pada Rabu (14/8/2019).

Saat menjalani sidang, Syaifudin tampak tertunduk.

Usai sidang, ia tak bergeming saat ditanya tanggapannya atas dakwaan jaksa.

Dalam berkas dakwaan, jaksa Billy Sitompoel menerangkan, kasus ini bermula saat terdakwa membuka akun Facebook miliknya dengan nama BSFC Zaim Oodua. ‎

Saat membuka Facebook, ia melihat video terkait adanya penangkapan pembuat KTP palsu oleh aparat.

"‎Kemudian terdakwa mengunduh video itu dan dia simpan di ponselnya. Kemudian pada 17 Oktober, ‎video itu diungah di akun Youtube miliknya," ujar jaksa.

Tidak hanya mengunggah, terdakwa juga memberi judul di video unggahan di Youtube dengan ‎judul:

2019JokowiTakutDigantiGontaGantiItuHalYangLumrah 2019GantiPresiden 110 JUTA e-KTP diBIKIN Warga Cina Siap kalah kan Prabowo ditangkap aparat, kemana Polri Ya.

Video itu berdurasi 02 menit 25 detik dan sudah ditonton sebanyak 91,507.

Baca: Waduh, Potongan Video Seks Viral di Garut Dijual Rp 50 Ribuan di Twitter

Tidak hanya judul, terdakwa juga memberikan narasi ujaran kebencian di akun Youtube-nya.

"Warga Cina di tangkap anggota TNI AD karena membuat e- ktp palsu untuk TKA Cina yang sudah membanjiri indonesia yang nanti nya akan di suruh memilih Jokowi di pilpres 2019 nanti.. Kok bisa berasumsi demikian ??!

itu karena adanya perpres baru ciptakan 10jt lapangan kerja untuk TKA. Luar binasa rezim Jokowi.. kita harus berterima kasih sama TNI bravo TNI bersama rakyat.

Bagi pendukung jokowi untuk 2019 2periode data validpun dibilang hoax karena mereka sudah disilaukan pencitraan"nya sampai" tidak melihat kebobrokannya rezim sekarang atau lebih tepatnya mereka menutupi suatu kebenaran.. Tapi membenarkan kebodohan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved