Kamis, 2 Oktober 2025

Dua Jenazah Warga Bali yang Tenggelam di Jepang Dipulangkan ke Bali Jumat Ini

Pihak yayasan juga menegaskan, pemulangan dua jenazah pria asal Karangasem itu kini tengah dalam proses

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Bali/Saiful Rohim
Orangtua I Wayan Ada, I Wayan Parsa saat ditemui di rumanya, Banjar atau Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (6/8/2019) memperlihatkan foto almarhum putranya saat menari. Tribun Bali/Saiful Rohim 

Saat itu suaranya juga tampak biasa, Wayan Ada bersenda gurau lewat telepon. Diceritakan juga bahwa Wayan Ada sempat membuat babi guling bersama rekannya.

"Dua hari sebelum kejadian saya sempat bermimpi ada dua ambulans datang ke rumah. Tapi itu sebatas mimpi, tidak ada pikiran apa-apa. Dua hari setelah mimpi mendapat informasi dari yayasan jika anak saya meninggal di Jepang," keluh I Wayan Parsa.

Selama ini Wayan Ada adalah tulang punggung keluarga.

Almarhum bercita-cita menjadi guru TK.

Wayan Ada berangkat ke Jepang untuk melakukan kerja magang selama 3 tahun sebagai buruh bangunan dengan penghasilan Rp 15 juta per bulan.

"Sering kirim uang ke keluarga. Terakhir kirim Rp 30 juta untuk beli truk," ungkap Parsa

"Wayan Ada ke Jepang untuk cari uang agar bisa menabung untuk kuliah. Korban ulet sering bantu keluarga. Kita merasa kehilangan sekali," lanjut Parsa saat ditemui di rumahnya sekitar Dusun Desa Pempatan.

Seperti diketahui sebelumnya, kabar duka datang dari Jepang.

Dua warga Bali, Wayan Ada (21) dan Wayan Ariana (20), dilaporkan meninggal dunia setelah tenggelam terbawa arus Sungai Warashina Perfektur Shizuoka, Minggu (4/8) waktu setempat.

"Seseorang kemarin melapor kepada polisi ada dua lelaki meloncat dari batu ketinggian, namun tak muncul lagi di sungai tersebut," ungkap sumber kepolisian kepada koresponden Tribunnews.com (Grup Tribun Bali), Richard Susilo, di Tokyo, Jepang, Senin (5/8).

Sekitar satu setengah jam kemudian dua jasad kedua pria tersebut muncul ke permukaan sungai dan langsung dievakuasi masyarakat setempat serta pihak kepolisian yang berdatangan.

Keduanya dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit karena tenggelam.

Keduanya dilaporkan sedang bermain bersama temannya di sungai itu.

Namun pihak kepolisian Jepang masih terus mengusut penyebab kematian Wayan Ada dan Wayan Ariana tersebut.

Dari penelusuran Tribun Bali, kemarin, kedua korban diketahui berasal dari Desa Pempatan, Rendang, Kabupaten Karangasem.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved