Ibadah Haji 2019
Bahagianya Sahyun Sang Penjual Rujak Bisa Berangkat Haji Bersama Istri, Tiap Hari Nabung Rp 5.000
Sahyun (75) dan Kaidah (71) sedikit pun tak pernah menduga namanya dipanggil bersama istri untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
Rihayah (40), anak sulung Sahyun dan Kaidah, menyebut bapaknya adalah pahlawan bagi hidupnya.
Karena mereka lah yang sudah membesarkan dirinya bersama adik-adiknya yang lain.
"Bagi kami, bapak adalah pahlawan kami. Dia yang membesarkan kami. Setiap hari dia mendorong gerobak rujaknya, berangkat dari rumah menuju pangkalan di taman kota Selong," kata Rihayah dengan terharu biru.
Baca: Kakek 71 Tahun Tersangka Pencabulan, Aksinya Terungkap Setelah Korbannya Mengeluh Sakit Saat Pipis
Selama ini dia tidak mengetahui bahwa kedua orang tuanya menabung untuk haji dari hasil berjualan rujak.
"Kami tidak tahu bapak itu nabung untuk naik haji. Kami sangat kaget melihat dia, ternyata namanya sudah dipanggil dari Jakarta untuk menunaikan ibadah haji," kata Rihayah.
Dikabarkan, pasangan suami istri ini dijadwalkan akan berangkat haji pada kloter terakhir.
Terlihat seperti biasanya dalam tradisi masyarakat Lombok, di depan rumahnya, sebuah tenda klansah atau tenda beratapkan daun kelapa sudah dipersiapkan sebagai lokasi zikir dan doa keberangkatan pasangan Sahyun dan Kaidah.
Terlihat juga baliho besar yang dipasang di depan gang rumah Sahyun bertuliskan ucapan selamat menunaikan ibadah haji Bapak Sahyun dan Kaidah, semoga menjadi haji yang mabrur. (Kompas.com/Idham Khalid)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Penjual Rujak Naik Haji: Nabung Rp 5.000 Per Hari, Serasa Mimpi Namanya Dipanggil"