Ibu Korban Pembunuhan Bocah 8 Tahun di Bogor Histeris Saat Tiba di Lokasi Penemuan Jasad Anaknya
Ibu kandung FA (8) menangis histeris saat tiba di kontrakan penemuan jasad anaknya sepulang dari Taiwan, Kamis (4/7/2019) petang.
Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sebelum FA berumur masuk TK, sang ibu memilih berangkat ke Taiwan menjadi TKI.
Selama ini, FA kerap tinggal di dua lokasi yakni rumah orang tuanya dan rumah kakeknya yang menyatu satu atap dengan kontrakan pelaku di desa yang sama berjarak beberapa ratus meter.
Namun, korban dalam kesehariannya lebih sering tinggal bersama kakek neneknya.
"Dia udah dua kali pergi jadi TKW sejak FA masih kecil, sebelum masuk TK, soalnya sebelumnya sempet pulang dulu sekali. Kalau ditotal-total dia udah 5 tahun jadi TKW di Taiwan," ujar Agus.
Asal usul tewasnya bocah SD berinisial FA di bak mandi rumah kontrakan, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhirnya terungkap seiring dengan penyerahan diri pelakunya.
Tersangka berinisial H menyerahkan diri kepada kepolisian di kampung halamannya Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Pria yang berprofesi sebagai tukang bubur tersebut mendatangi Polsek Moga, Rabu (3/7/2019) setelah sebelumnya sempat bertemu keluarganya.
Kepada kepolisian ia mengakui seluruh perbuatannya telah menghilangkan nyawa bocah berusia 8 tahun berinisial FA.
Pelarian H
Setelah menghabisi nyawa FA, Sabtu (29/6/2019), H kemudian melarikan diri dari kontrakannya di Bogor.
Ia berangkat ke Surabaya, Jawa Timur selama 2 hari.
“Setelah ke Surabaya, ia ke Semarang selama satu hari, untuk kemudian ke Cirebon selama satu hari," kata Kasat reskrim Polres Pemalang, AKP Suhadi, dikutip dari Tribunjateng.com, Rabu (3/7/2019).
Baca: Polusi Udara Jakarta Memburuk, Jokowi Hingga Anies Digugat ke Pengadilan
Baca: Berusaha Kabur, Pembacok Ketua RT di Cengkareng Ditembak Polisi
Baca: Pembacok Ketua RT di Cengkareng Blak-blakan Soal Perselingkuhannya: Saya Terlajur Punya Anak
Saat berada di Semarang pelaku sempat kecopetan sehingga dompet dan ponselnya hilang.
Saat mengalami kejadian kecopetan, pelaku akhirnya berpikir kembali ke rumahnya di Moga, Pemalang, Jawa Tengah.

"Karena kebingungan akhirnya H pulang ke kampungnya,” ujarnya.