Kapal Tenggelam
KM Arim Jaya Menyalahi Aturan Sejak Pemberangkatan, Berangkat dari Pelabuhan Ilegal
Fattah Jasin mengungkapkan KM Arim Jaya yang tenggelam di perairan Sumenep sudah menyalahi aturan sejak pemberangkatan.
Bila data korban yang selamat, meninggal dan hilang dijumlahkan, lanjut Barung, diperoleh keseluruhan total penumpang sejumlah 61 orang.
"Ini masih belum menjadi data terakhir. 61 itu bisa jadi bertambah karena saya bilang data ini fluktuatif," katanya saat ditemui awak media di ruangannya, Selasa (18/6/2019).
Menginggat kapal tersebut merupakan kapal milik warga setempat dan memang sejak awal tidak terdaftar dalam di Pelni.
Sehingga tidak dilengkapi dengan berkas manifes pelayaran kapal.
"Karena saksi-saksi menyatakan juga dari otoritas yang berwenang menyatakan bahwa tidak ada manifes atau daftar penumpang yang ada," lanjutnya.

Oleh karena itu, lanjut Barung, hal itu cukup membuat pihaknya kesulitan memastikan jumlah keseluruhan penumpang.
Kendati demikian, bermodalkan keterangan para saksi yang selamat, lanjut Barung, pihaknya mampu memperkirakan jumlah total penumpang.
"Jumlah data yang didapat dari keterangan dari saksi-saksi yang ada di kapal, yang bersama-sama dengan mereka," tandasnya.
Tenggelam di Perairan Sumenep
Kapal motor tradisional Arim Jaya terbalik dan tenggelam setelah dihantam ombak tinggi di perairan Sumenep, Madura, Senin (17/6/2019) pukul 14.30 WIB.
Hingga Selasa (18/6/2019) pagi sudah ditemukan 15 orang korban meninggal.
"Kemarin ditemukan dua jenazah, dan sekarang juga telah ditemukan tiga belas jenazah. Jadi jumlah korban sampai hari ini sudah ada 15 orang korban meninggal," kata Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd Rahman Riadi, Selasa (18/6/2019) pagi.
Abd Rahman Riadi belum bisa memastikan berapa jumlah korban yang belum ditemukan.

"Kita belum bisa memastikan jumlahnya berapa, karena ada yang bilang 54, 58. Masalahnya nakhoda kapal ini tidak bisa memastikan ada berapa, tapi upaya pencarian kita tetap terus dilakukan," paparnya.
BPBD Sumenep juga sudah melakukan koordinasi dengan Basarnas Surabaya, Polair Polres Sumenep dan masyarakat juga untuk menyisir lokasi.