Minggu, 5 Oktober 2025

Barang Bukti yang Diamankan Hingga Kronologi Penangkapan 81 Terduga Pembakar Puluhan Rumah di Buton

Pertikaian antarkampung disertai pembakaran puluhan rumah di sebuah desa di Buton, Sulawesi Tenggara telah menemukan titik terang

KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE
Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. Belum diketahui penyebab pasti pemicu pertikaianyang melibatkan antar kelompok pemuda desa gunung jaya dengan pemuda desa sampuabalo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 81 orang yang diduga terlibat bentrok antardesa serta pembakaran rumah di Buton, Sulawesi Tenggara telah ditangkap.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan para terduga pelaku tengah dibawa ke Mapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. 

Baca: Lihat Rumah Hancur, Korban Kerusuhan Buton Menangis

"Saat ini ke-81 orang yang diamankan dalam proses pergeseran dari Buton menuju Polda Sultra menggunakan jalur laut," ujar Dedi, dalam keterangannya, Sabtu (8/6/2019).

Ia menjelaskan para terduga pelaku yang telah ditangkap saat ini masih berstatus terperiksa.

Dalam pemeriksaan di Mapolda Sultra, kepolisian akan mendalami masing-masing peran dari 81 orang tersebut.

"Masih terperiksa. Apabila sudah diperiksa, baru nanti ditetapkan sebagai tersangka sesuai dengan perbuatan melawan hukum yang dilakukan masing-masing," jelasnya. 

Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. Belum diketahui penyebab pasti pemicu pertikaianyang melibatkan antar kelompok pemuda desa gunung jaya dengan pemuda desa sampuabalo.
Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. Belum diketahui penyebab pasti pemicu pertikaianyang melibatkan antar kelompok pemuda desa gunung jaya dengan pemuda desa sampuabalo. (KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE)

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut penangkapan diawali oleh apel pasukan yang digelar pukul 06.00 WITA di Jalan Poros menuju Desa Sampuabalo.

Baca: Ajudan Tokoh KKSB Menyerahkan Diri dan Berikrar Setia Kepada NKRI

Lima menit berselang, salah satu terduga pelaku pembakaran rumah berinisial LP lewat didepan tim sehingga langsung ditangkap dan dilakukan pemeriksaan awal. 

Hal itu berlanjut pada penangkapan total 81 orang terduga pelaku sekira pukul 07.30 WITA. Dari situ kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti berupa parang, tombak, pisau, badik, hingga busur.

"Pukul 09.26 WITA, proses penangkapan telah selesai dilaksanakan. Seluruh masyarakat yang diamankan tidak melakukan perlawanan, sehingga memudahkan proses penangkapan," tandasnya.

Parang Hingga Busur Disita Polisi

Kepolisian menyita sejumlah barang bukti berupa senjata tajam hingga busur saat mengamankan 81 terduga pelaku bentrok antar desa dan pembakaran rumah di Buton, Sulawesi Tenggara

"Pukul 07.46 WITA, berhasil mengamankan sekelompok masyarakat, khususnya laki-laki, beserta barang bukti berupa parang, tombak, pisau, badik, dan busur," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu (8/6/2019).

Ia mengatakan senjata tajam tersebut diamankan di sekitar rumah warga saat kepolisian menyisir Desa Sampuabalo guna mengamankan para terduga pelaku. 

Adapun para terduga pelaku yang berjumlah 81 orang laki-laki tidak melakukan perlawanan ketika ditangkap.

Mereka kini dibawa ke Mapolda Sulawesi Tenggara guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. 

Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. Belum diketahui penyebab pasti pemicu pertikaianyang melibatkan antar kelompok pemuda desa gunung jaya dengan pemuda desa sampuabalo.
Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. Belum diketahui penyebab pasti pemicu pertikaianyang melibatkan antar kelompok pemuda desa gunung jaya dengan pemuda desa sampuabalo. (KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE)

Baca: 81 Pelaku Bentrok Antar Desa dan Pembakaran di Buton Dibawa ke Polda Sultra

"(Senjata tajam yang ditemukan) disimpan di sekitar rumah penduduk sekaligus dilakukan evakuasi selanjutnya tim melakukan penyisiran di Desa Sampuabalo," kata mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.

"Pada pukul 09.26 WITA, proses penangkapan telah selesai dilaksanakan. Seluruh masyarakat yang diamankan tidak melakukan perlawanan, sehingga memudahkan proses penangkapan," imbuhnya.

Jenderal bintang satu itu menuturkan bahwa status ke-81 orang tersebut masih sebagai terperiksa. Status mereka akan naik menjadi tersangka setelah kepolisian mendalami masing-masing peran mereka. 

"Masih terperiksa. Apabila sudah diperiksa, baru nanti ditetapkan sebagai tersangka sesuai dengan perbuatan melawan hukum yang dilakukan masing-masing," tandasnya.

Kronologi Penangkapan

Mabes Polri menjelaskan kronologi penangkapan ke-81 terduga pelaku tawuran hingga pembakaran desa.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan awalnya tim gabungan kepolisian yang berjumlah 290 personel tengah melakukan apel.

Adapun tim gabungan terdiri dari anggota Polres Buton, Brimob Polda Sultra, Brimob Batuaga, dan Dalmas Polres Baubau.

"Pukul 06.00 WITA,  dilakukan apel pengecekan pasukan guna persiapan penangkapan para terduga pelaku di Jalan Poros menuju Desa Sampuabalo. Apel dipimpin Kapolres Buton AKBP Andi Herman," ujar Dedi, dalam keterangannya, Sabtu (8/6/2019). 

Penangkapan terduga pelaku bentrok di Buton
Penangkapan terduga pelaku bentrok antar desa di Buton.

Baca: Menteri Perhubungan Budi Karya Prediksi Puncak Arus Balik Mudik Lebaran Terjadi Malam ini

Lima menit berselang, salah satu terduga pelaku pembakaran rumah berinisial LP (warga Desa Sampuabalo) melintas didepan lokasi apel. Sehingga tim pun langsung menangkap dan melakukan pemeriksaan awal. 

Baca: 9.364 Pemudik Tiba di Terminal Kampung Rambutan Hari Ini

Kemudian pada pukul 07.30 WITA, tim tersebut dibagi menjadi empat untuk mengamankan para terduga pelaku.

Adapun Tim 1 dipimpin Kapolres Buton dan Tim 2 dipimpin oleh Wakapolres Buton, bergerak memasuki Desa Sampuabalo.

Baca: Ogah Lama-lama Pacaran, Via Vallen: Kalau Ada Calonnya Langsung Sikat

Sementara 1 regu Satuan Lantas dan BKO Brimob disiagakan di titik kumpul serta masing-masing driver disiagakan untuk melakukan evakuasi.

Selain itu, 1 regu BKO Brimob yang dipimpin AKP Akhmad Fatarum bersiaga di pintu masuk lokasi Kalase Desa Sampuabalo, Kecamatan Siotapina, Buton.

Jenderal bintang satu itu mengungkap pihaknya kemudian menangkap total 81 orang terduga pelaku sekira pukul 07.46 WITA.

Dari situ kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti berupa parang, tombak, pisau, badik, hingga busur.

"Tim berhasil mengamankan sekelompok masyarakat, khususnya laki-laki, beserta barang bukti berupa parang, tombak, pisau, badik, dan busur yang disimpan di sekitar rumah penduduk.

Selanjutnya tim melakukan penyisiran di Desa Sampuabalo," ucapnya. 

Penangkapan terduga pelaku bentrok
Penangkapan terduga pelaku bentrok antar desa di Buton, Sulawesi Tenggara.

"Pukul 09.26 WITA, proses penangkapan telah selesai dilaksanakan. Seluruh masyarakat yang diamankan tidak melakukan perlawanan, sehingga memudahkan proses penangkapan," tukas mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.

Sebelumnya diberitakan, Mabes Polri mengungkap kronologi bagaimana mulanya pecah bentrok antar warga desa di Buton, Sulawesi Tenggara

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan masalah dimulai dari konvoi sepeda motor yang dilakukan oleh para pemuda Desa Sampuabalo melewati Desa Gunung Jaya, Selasa (4/6) sekira pukul 21.00 WIB. 

"Hal itu membuat masyarakat disana resah, kemudian situasi tersebut ternyata sebagai salah satu pemicu," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2019). 

Sehari berselang pasca konvoi motor, seorang pemuda dari Desa Sampuabalo akan melakukan silaturami ke rumah saudaranya dengan melewati Desa Gunung Jaya sekira pukul 13.00 WIB. 

Baca: Rayakan Lebaran, Lucinta Luna Sungkem dengan Calon Suami dan Foto Bareng Keluarga

Namun, saat melewati desa itu, pemuda tersebut dipanah dengan busur dari besi oleh pemuda dari Desa Gunung Jaya.

Akibatnya, pemuda Sampuabalo terkena dan terluka di bagian dada sebelah kiri. Kemudian melaporlah dirinya kepada masyarakat desanya yang kemudian melakukan penyerangan kepada Desa Gunung Jaya. 

Baca: Pikiran dan Hatinya Kalut di Penjara, Bagaimana Kriss Hatta Menghibur Dirinya?

Sebanyak 100 lebih warga Desa Sampuabalo menyerang sekira pukul 14.00 WIB. Adapun 50 rumah di Desa Gunung Jaya dibakar beserta satu unit mobil dan satu unit sepeda motor. 

"Aparat kepolisian dan TNI berusaha untuk meredam, melokalisir agar kejadian tersebut tidak meluas," ucap mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu. 

Akan tetapi, warga Desa Gunung Jaya melakukan serangan balik pada Kamis (6/6/2019), dengan melibatkan kelompok etnis tertentu. Akibat serangan balik ini, dua orang meninggal dan beberapa lainnya luka-luka.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved